WISATA DI KOTA PALING KUNO DI DUNIA

Patung arsitek Alexander Tamanyan (1878-1936) yang menjadi "bapak Kota Yereven modern" berdiri di salah satu di dekat kawasan Cascade, Yerevan.
Kota Yerevan dilihat dari Cascade, salah satu daerah wisata yang wajib dikunjungi wisatawan berupa tangga-tangga menuju puncak bukit tempat Victory Park berada.
Salah satu sudut Cascade yang materialnya terbuat dari batu batu alam yang banyak tersebar di seluruh negeri Armenia.
Opera House tempat pertunjukan berbagai seni klasik yang gedungnya bisa dilihat dari Cascade, Yerevan.
"fountain show" air mancur meliuk-liuk mengikuti irama musik yang dipasang bersamaan dengan lampu warna warni, di Republic Square.
Sebuah mobil memasang spanduk iklan menawarkan jasa untuk mengantar wisatawan ke berbagai tujuan wisata negara Armenia dan Georgia di areal parkiran di kawasan Republic Square, Yerevan.
Wisatawan minum dari sebuah pancuran air minum yang berada di dekat kawasan Republic Square.
Singa sebagai lambang kota Yerevan, hewan ini melambangkan kekuatan, keberanian, kesabaran, kebijaksanaan dan keagungan.
Berbagai souvenir untuk tempelan kulkas bergambar obeyek wisata Armenia dipajang di sebuah toko souvenir di dekat kawasan Republic Square, Yerevan.
Museum Manuskrip yang memperlihatkan penghargaan masyarakat Armenia terhadap perjalanan sejarah Matenadaran, Yerevan.
Gospel of Echmiadzin-Ivory Binding, 6th Century Injil Echmiadzin-Ivory Binding, Abad ke-6.
Holly Bible, Palatin Gospel, 1336.
Wisatawan mengunjungi Kompleks Peringatan Genosida Armenia.
Api abadi di Kompleks Peringatan Genosida Armenia.
Blue Mosque of Yerevan dibangun pada 1766 di masa pemerintahan Husein Ali, memiliki lebar 66 meter dengan panjang 97,2 meter dan sebuah menara setinggi 24 meter.
Khor Virap dengan latar belakang Gunung Ararat, sekitar 30 km dari Yerevan.

Yerevan merupakan kota paling kuno di dunia, terletak di sepanjang Sungai Hrazden. Kota ini menjadi ibukota Armenia, negara Eropa Asia yang wilayahnya dikelilingi dan berbatasan langsung dengan Turki, Georgia, Azerbaijan, dan Iran. Kota yang merayakan ulang tahunnya setiap tanggal 13 Oktober ini, kini telah berumur 2.796 tahun dan merupakan kota bersejarah dengan banyak obyek wisata yang menarik.

Perkembangan kota Yerevan modern tak lepas peran arsitek Alexander Tamanyan (1878-1936) yang menjadi "bapak Kota Yereven modern". Dengan tangan dinginnya, Yerevan menjelma menjadi kota dengan kreasi yang unik, berdampingan dengan harmoni bangunan kuno yang klasik.

Ciri khas karya Tamanyan adalah bangunan yang menggunakan bahan batu vulkanik yang melimpah di Armenia, yang ringan, sangat keras dan indah. Ia juga terinspirasi bentuk arsitektur kota Paris dan Vienna, sehingga tidak mengherankan, jika berjalan di kota Yerevan, akan mengingatkan pada kota di Eropa, meski secara geografis berada di Asia.

Salah satu tempat yang harus dikunjungi adalah Pusat Seni Cafesjian atau yang lebih dikenal dengan Kompleks Cascade. Kompleks yang dibangun dengan batu-batu alam ini terdapat banyak anak tangga menuju puncak bukit Victory Park. Dari titik ini terlihat kota Yerevan di ketinggian dan jika cuaca cerah akan terlihat Gunung Ararat, simbol keramat negara Armenia, kendati gunung tersebut berada di wilayah Turki.

Selain itu ada Opera Yerevan atau Opera House yang merupakan salah satu tempat kebanggaan masyarakat Armenia karena di gedung inilah sejumlah pertunjukan seni berkelas tinggi pernah tampil.

Alun-alun kota atau Republic Square juga tempat tujuan tak kalah menariknya, alun alun kota terbesar di Yerevan ini merupakan tempat berkumpulnya warga segala usia, musik dengan volume kencang yang terdengar dari ujung jalan membuat banyak orang tertarik mendatanginya, ada juga fountain show, air mancur meliuk-liuk mengikuti irama musik dengan lampu warna warni.

Di kota ini juga terdapat museum Manuskrip yang biasa disebut sebagai Matenadaran, salah satu tempat penyimpanan buku tertua dan terkaya di dunia. Koleksinya sekitar 17.000 manuskrip mencakup hampir semua bidang budaya dan sains Armenia kuno dan abad pertengahan serta manuskrip dalam bahasa Arab, Persia, Yunani, Suriah, Latin, Etiopia, India, Jepang dan lainnya.

Satu museum lagi yang menarik dikunjungi adalah Museum Genosida. Sebuah museum yang menggambarkan episode kelam sejarah bangsa Armenia ketika dibawah pendudukan Turki. Pengunjung biasanya meletakkan karangan bunga di dekat api abadi di kompleks museum.

Bagi wisatawan muslim, tempat yang tidak bisa dilewatkan adalah mengunjungi Masjid Biru (Blue Mosque of Yerevan), kompleks seluas 7.000 meter persegi yang dibangun pada 1765. Masjid ini dikelola warga Armenia keturunan Iran, dan merupakan satu-satunya masjid yang ada.

Nama ibukota Yerevan juga punya sejarah tersendiri, konon nama Yerevan berasal dari kata ‘Yereval’ yang berarti ‘terlihat’ dalam bahasa Armenia. Dikisahkan saat Nabi Nuh dan bahteranya mendarat di gunung Ararat, Nuh keluar dan melihat ke arah Yerevan. Kisah lainnya nama Yerevan terkait dengan nama pendiri kota yaitu Argisthi I, yang merupakan Raja Ara I. Saat itu kota dinamakan Aravan yang berarti kota Ara. Seperti tradisi raja-raja Armenia yang selalu menamai kota dengan nama mereka.


Foto dan Teks: Hermanus Prihatna

Pewarta: Hermanus Prihatna | Editor:

Disiarkan: 21/06/2017 22:00