MESIR, NEGERI AFRIKA RASA TIMUR TENGAH
Apa yang terlintas di benak anda kalau mendengar kata Mesir? Mungkin dua jawaban teratas adalah Piramida dan Sungai Nil. Memang tak terbantahkan jika keduanya merupakan hal penting bagi Mesir dan merupakan tonggak sejarah dan perkembangan bangsa Mesir.
Piramida menjadi etalase kekayaan budaya dan peradaban Mesir kuno yang berlangsung sejak 3.000 tahun SM. Piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Pesona Piramida merupakan andalan pariwisata Mesir, yang menjadi magnet untuk menggaet wisatawan dari seluruh dunia.
Sementara Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia, yang mengalir sepanjang 6.650 km dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu: Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan dan tentu saja Mesir.
Meskipun melintasi beberapa negara, tapi Sungai Nil identik dengan Mesir. Hal ini karena Mesir sangat bergantung ke sungai Nil dibanding negara lainnya, bukan semata dalam masalah ekonomi, pengairan dan pertanian, akan tetapi juga dalam masalah peradaban.
Peradaban Mesir Kuno berawal dari dataran sekitar Nil. Tak heran sejarawan Yunani kuno Herodotus menyebutkan bahwa Mesir adalah pemberian sungai Nil. Sungai Nil pula yang tercantum dalam kitab suci yakni kisah Nabi Musa sewaktu bayi yang dimasukkan ke dalam peti dan dihanyutkan di sungai tersebut.
Mesir yang luasnya sekitar 997.739 km persegi beriklim ekstrem dan gersang. Mayoritas penduduknya, hampir 99 persen menetap di pinggir Sungai Nil. Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang tak berpenghuni. Sementara itu mayoritas penduduknya beragama Islam dan sisanya menganut Kristen Koptik.
Mesir mencakup Semenanjung Sinai yang dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya, sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir mempunyai lokasi geopolitik yang penting di perbatasan Asia-Afrika, dimana terdapat sebuah Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudera Hindia, melalui Laut Merah.
Meskipun terletak di ujung utara Afrika tapi kehidupan masyarakatnya lebih terasa seperti di negeri Timur Tengah. Kebudayaan dan keseharian masyarakatnya lebih dekat dengan kultur Timur Tengah, termasuk bahasa, kekayaan kuliner, religi, dan juga politik. Misalnya sikap Mesir yang bergabung dengan negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Bahrain, Libya dan Uni Emirat Arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.
Foto dan Teks: Andika Wahyu
Pewarta: Andika Wahyu | Editor:
Disiarkan: 12/07/2017 00:00