MENJADI TAMU DI ISTANA
Berbeda dengan hari-hari biasa, hari itu Kompleks Istana Kepresidenan Republik Indonesia akan dihadiri ribuan masyarakat umum. Hari tersebut jatuh pada tanggal 17 Agustus, yang merupakan hari peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada hari inilah, warga biasa dapat menjadi tamu di Istana.
Setiap tahun sejak kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pihak istana mengumumkan kepada masyarakat bahwa warga umum kini dapat menghadiri upacara penaikan Bendera Merah Putih pada pagi hari dan penurunan Bendera Merah Putih pada sore hari di halaman Istana Merdeka. Untuk mengikuti upacara tersebut, warga mengajukan permohonan undangan sebulan sebelum tanggal 17 Agustus.
Permohonan undangan tersebut kemudian diseleksi oleh para staf Sekretariat Negara. Setelah proses seleksi, pihak Istana menyebarkan sekitar 15.000 undangan, baik untuk pejabat negara, tamu dari negara sahabat hingga masyarakat umum. Sebanyak 80 persen undangan ditujukan bagi masyarakat umum dan 20 persen ditujukan bagi pejabat negara, tamu dari negara sahabat, dan orang-orang yang berkaitan dengan birokrasi.
Setelah permohonan undangan disetujui, tiga hari sebelum hari kemerdekaan RI tersebut, warga harus mengambil undangan di Sekretariat Negara. Demi mengikuti secara langsung pembacaan detik-detik proklamasi, warga harus melewati pengamanan pasukan pengamanan presiden, warga bahkan rela mengantre sejak pagi untuk mengambil undangan.
Pada hari yang ditunggu-tunggu, masyarakat umum akhirnya dapat menyaksikan secara langsung para paskibraka mengerek duplikat Bendera Pusaka Merah Putih. Hal lain yang berbeda dengan era-era presiden di masa lalu, presiden bahkan menyambangi para tamu undangan, bersalaman dengan warga, dan kalau beruntung warga dapat melakukan swafoto bersama presiden sebelum upacara berlangsung.
Usai semua kekhidmatan upacara penaikan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih, pembacaan detik-detik proklamasi, dan kesyahduan mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlawan itu, maka para undangan yang sebagian besar masyarakat umum tak lupa mengabadikan kedatangan mereka yang hanya setahun sekali atau bahkan mungkin cuma sekali seumur hidup ke Istana.
Foto dan Teks: Rosa Panggabean
Pewarta: Rosa Panggabean | Editor:
Disiarkan: 03/09/2017 14:00