ADU OTOT BURUH GENTENG

Seorang binaragawan kuli ?jebor? berkaca pada cermin sebelum mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sejumlah binaragawan kuli ?jebor? bersiap mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sejumlah binaragawan kuli ?jebor? melumuri badannya dengan minyak sebelum mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Binaragawan kuli ?jebor? memamerkan ototnya sebelum mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Antrean sejumlah binaragawan kuli ?jebor? saat mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Panitia mengukur leher binaragawan kuli ?jebor? saat mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Seorang binaragawan kuli ?jebor? memamerkan ototnya dalam ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Piala yang akan diperebutkan binaragawan kuli ?jebor? dalam ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Seorang binaragawan kuli ?jebor? memamerkan ototnya dalam ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Seorang binaragawan kuli ?jebor? berlatih sebelum mengikuti ajang "Jatiwangi Cup 2017" di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Otot besi tulang baja, ungkapan ini sepertinya pas disematkan bagi para pekerja buruh genteng atau biasa disebut kuli ‘jebor’ (pabrik genteng) di Kampung Loji, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kuli ‘jebor’ bekerja mulai pukul 06:00-12:00 WIB dan membagi kerja mereka untuk mencetak, mengepres, membakar serta mengangkut genteng dengan upah Rp60.000 hingga Rp80.000 per hari tergantung di bagian mana mereka bekerja.

Pengangkut genteng dapat memikul beban hingga 40 kilogram atau setara 20 genteng untuk dimasukkan ke dalam truk kontainer yang nantinya dijual dan dipasarkan ke berbagai daerah yang ada di Pulau Jawa sampai ke Sumatera.

Tak heran jika otot mereka terbentuk bak binaragawan karena tempaan pekerjaan tersebut.

Menanggapi hal itu, Jatiwangi Art Factory (JAF) menyelenggarakan ajang pamer otot untuk mereka pada acara "Jatiwangi Cup 2017" dalam rangka pesta rakyat pada HUT ke-72 RI, yang pialanya dari tahun ke tahun diserahkan sebagai piala bergilir.

Selepas salat Jumat, 11 Agustus 2017, sebanyak 70 buruh dari 29 jebor berkumpul di Pabrik Genting Tenang Jaya untuk saling ‘adu otot’ diselimuti aroma kayu dan tanah terbakar yang sedang dalam proses pengeringan.

Dengan penuh rasa percaya diri bau keringat di badan berubah menjadi wangi dari minyak bayi sebelum mereka ditimbang berat badannya serta diukur ketinggian leher, pinggang perut bagai atlet binaraga yang sudah profesional.

Diiringi tatapan penonton, satu per satu dari mereka naik ke atas tumpukan tanah liat yang disulap menjadi panggung untuk memamerkan otot di hadapan dewan juri dan penonton.

Penilaian yang diambil dari sisi keindahan tubuh oleh para juri lokal. Berbeda dengan kompetisi binaraga, dalam ajang tersebut lebih dipentingkan sisi hiburannya, seperti kehadiran kuli berbadan kurus hingga tambun. Pemandangan yang menjadi hiburan tersendiri bagi warga.

Hampir semua peserta menganggap ajang ini sebagai penghilang stres yang didapat saat bekerja. Banyak peserta berharap menemukan jodohnya di sini, selain hadiah yang disediakan oleh panitia tentunya.


Foto dan Teks: Adeng Bustomi

Pewarta: Adeng Bustomi | Editor:

Disiarkan: 20/09/2017 03:00