KERAJINAN MINIATUR GITAR KLATEN

Pekerja memotong kayu berpola gitar mini saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menghaluskan kontur pola miniatur gitar menggunakan mesin penghalus di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menunjukkan pola miniatur gitar yang telah dihaluskan di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menyemprotkan lapisan pliture pada body gitar saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menyemprotkan warna pada body gitar saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menyemprotkan warna pada gagang gitar saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menata body miniatur gitar yang telah selesai diberi warna di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja memasang aksesoris pada gagang gitar saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Sejumlah pekerja menyelesaikan pemasangan aksesoris miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja memasang senar gitar saat menyelesaikan pembuatan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja menata replika gitar yang telah jadi di galeri industri kerajinan miniatur gitar di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Pekerja memperlihatkan hasil miniatur gitar yang telah jadi di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah

Tidak banyak orang yang menyangka bahwa hasil karya pelaku usaha kecil menengah milik masyarakat Indonesia telah banyak sekali menembus pasar Internasional. Seperti hasil kerajinan pembuatan miniatur gitar milik Pramono warga Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, telah memiliki tempat pasar sendiri di Amerika Serikat, yaitu di sebuah toko gitar terkenal di dunia, Axe Heaven.

Pramono telah menekuni pembuatan miniatur gitar sejak tahun 2003, berawal dari hanya sebagai penyetor barang setengah jadi miniatur gitar ke perajin daerah Yogyakarta. Hingga waktu berselang Pramono berani untuk berdiri sendiri dengan memproduksi gitar model baru dan memasarkannya ke pasar Internasional.

Berbahan dasar kayu mahoni, alumunium, fiber, tenol, resin atau senar, dan mata itik, Pramono dapat mengolahnya menjadi berbagai jenis replika gitar milik musisi legendaris seperti Slash dari Guns N' Roses, Paul Mc Carthney The Beatles, Bob Marley, George Harrison, dan Pink Floyd telah ia buat, dan laris diburu oleh para penggemarnya di Amerika Serikat.

Pramono mengatakan dalam sebulan ia ditargetkan dapat memproduksi sebanyak 2000 miniatur gitar untuk kebutuhan permintaan konsumen di luar negeri. Setiap miniatur gitarnya dijual dengan harga US$ 5 per unit, namun ketika sampai di Amerika Serikat penjualan miniatur gitar tersebut dapat dijual hingga puluhan dollar.

Ketekunan, menjaga kualitas produk dan membuka jaringan penjualan merupakan kunci utama yang dilakukan oleh Pramono untuk mengembangkan usaha kecil menengah sebagai langkah awal kesiapan masyarakat Indonesia menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Foto dan Teks: Aloysius Jarot Nugroho

Pewarta: Aloysius Jarot Nugroho | Editor:

Disiarkan: 24/11/2015 01:00