LATIHAN GABUNGAN ARMATIM DAN ARMABAR
Pagi itu, Pelabuhan Ketapang yang biasanya ramai dengan segala aktivitasnya, kini dikepung puluhan prajurit dengan persenjataan lengkap, sementara sebuah kapal motor yang bersandar di pelabuhan itu dijaga ketat oleh sekelompok orang mengenakan topeng yang juga dilengkapi persenjataan.
Seperti itulah suasana yang diciptakan saat diadakan simulasi penyergapan dan penanggulangan terhadap teroris yang dilaksanakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Simulasi ini berawal dari laporan akan aksi kawanan teroris yang membajak depo Pertamina dan menyandera salah satu kapal motor penumpang (KMP) Mutis yang sandar di Pelabuhan Ketapang serta mengancam akan meledakan pelabuhan itu.
Setelah mendengar laporan tersebut, Pasukan elit TNI AL Komando Pasukan Katak (Kopaska) gabungan dari Armada Wilayah Barat (Armabar) dan Armada Wilayah Timur (Armatim) langsung bergerak mengepung depo pertamina dan KMP Mutis di Pelabuhan Ketapang yang mulai terbakar.
Setelah berhasil melumpuhkan teroris dan memadamkan api yang membakar kapal di pelabuhan tersebut. Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dengan sigap mencari bom. Seketika juga bom berhasil diamankan dan langsung di ledakan di tempat yang aman.
Selain simulasi penyergapan, juga diadakan simulasi bagaimana prajurit TNI AL menangani demonstrasi yang anarkis dengan membekuk provokatornya.
Dalam simulasi yang melibatkan sebanyak 70 pasukan Kopaska dan 120 Anggota TNI AL tersebut, merupakan simulasi latihan puncak Kopaska terpadu gabungan dari Armaba dan Armatim untuk melindungi objek vital, karena lokasi tersebut tempat penyeberangan menuju ke pulau Bali yang merupakan etalase pariwisata di Indonesia.
Foto dan Teks: Budi Canda Setya
Pewarta: Budi Candra Setya | Editor:
Disiarkan: 16/11/2016 17:00