PARADE SURABAYA JUANG
Pagi itu, puluhan warga mengenakan seragam pejuang lengkap dengan senjata api dan bambu runcing. Dengan wajah serius dan tatapan mata yang tajam mereka berjaga-jaga di depan sebuah gedung yang berada di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan, para pejuang Indonesia dengan sigap mengambil posisi dan bersiap-siap menyerang. Selang beberapa menit puluhan tentara Inggris dengan kendaraan lapis bajanya melintasi Jalan Tunjungan yang dijaga ketat para pejuang Indonesia.
Baku tembak pun tak dapat dihindari, Jalan Tunjungan yang tadinya tenang kini berubah menjadi arena pertempuran. “merdeka... serang...” teriak pejuang sambil mengepalkan tangan.
Peristiwa itu merupakan salah satu adegan saat digelar Parade Surabaya Juang, yang menggambarkan potret para pejuang saat mempertahankan kemerdekaan, di kala tentara sekutu datang ke Kota Surabaya dan mendapatkan perlawanan dari arek-arek Suroboyo.
Peristiwa penting yang terjadi di waktu itu yakni perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit), setelah kejadian ini meletuslah pertempuran besar antara pejuang dengan tentara Inggris di Surabaya pada 10 November 1945.
Pertempuran tersebut merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan menjadi simbol nasional atas perlawanan terhadap kolonialisme.
Kini kisah heroik para pejuang yang ditampilkan dalam Parade Surabaya Juang dalam rangka menyambut Hari Pahlawan yang juga dihadiri para veteran tersebut diharapkan agar masyarakat khususnya para generasi muda tidak melupakan sejarah dan menghargai jasa-jasa para pahlawan serta menumbuhkan semangat cinta tanah air.
Foto dan Teks: Zabur Karuru
Pewarta: Zabur Karuru | Editor:
Disiarkan: 08/12/2016 16:00