JELAJAH SAMUDRA KRI BIMA SUCI
Pagi itu, cuaca di Vigo, sebuah kota pelabuhan di sebelah barat Spanyol, kota tempatnya para kapal-kapal pesiar bersandar, tampak mendung, gumpalan awan kelabu menghiasi langitnya.
Kota itu menjadi kota yang mulai akrab di telinga masyarakat Indonesia karena menjadi kota kelahiran KRI Bima Suci, sebuah kapal tiang tinggi baru pesanan Indonesia yang menjadi penerus KRI Dewaruci sebagai kapal latih bagi Taruna AAL.
Saat itu, tepatnya 18 September 2017, kapal ini dijadwalkan melakukan pelayaran perdananya menuju Indonesia, walau pun saat itu gerimis, namun pelepasan pelayaran perdana KRI Bima Suci tampak hikmat.
Ratusan warga Vigo beserta WNI yang bekerja di negara itu, dengan senyum gembira melambaikan tangan ke arah kapal yang kian menjauh dari dermaga.
Sementara di kapal itu, para Taruna AAL tingkat III angkatan 64 yang mengikuti Kartika Jala Krida 2017 di kapal itu berserta para prajurit KRI Bima Suci pun melakukan hal yang sama, mereka berdiri berjajar di lambung kanan.
Selama pelayarannya hingga tiba di Indonesia pada 8 November 2017, KRI Bima Suci menyinggahi sejumlah negara yakni Italia, Mesir, Arab Saudi dan Sri Lanka.
Padang, Sumatera Barat, menjadi kota pertama yang disinggahi di Indonesia. Di kota itu, sejumlah kegiatan dilakukan yang tidak jauh berbeda yang dilakukan ketika KRI Bima Suci menyinggahi negara-negara selama pelayaran dari Vigo, Spanyol, menuju Indonesia, seperti Kirab Kota yakni menampilkan Genderang Suling Gita Jala Taruna, cocktail party dan mengunjungi sejumlah tempat wisata.
Kedepan KRI Bima Suci diharapkan dapat berlayar hingga 100 tahun.
Foto dan Teks: Zabur Karuru
Pewarta: Zabur Karuru | Editor:
Disiarkan: 23/11/2017 13:00