EDUKASI PEMBUATAN KAIN SUTERA
Hamparan kebun murbei, ulat-ulat kecil yang menggeliat, serta perajin pemintal benang adalah pemandangan rutin yang akan menyambut ketika berkunjung ke sebuah bangunan di Kampung Ciapus, Desa Pasir Eurih, Kabupaten Bogor, tepatnya di kediaman milik Tatang Gozali Gandasasmita pensiunan PT Perkebunan Nusantara VIII. Bapak berusia 75 tahun ini menamakan bangunan tersebut "Rumah Sutera" yang telah berdiri sejak tahun 2003 lalu.
Di Rumah Sutera ini pengunjung bisa mengetahui segala seluk beluk tentang sutera. Sutera sendiri merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil, jenis sutera yang paling umum adalah sutera dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutera murbei (Bombyx mori) yang diternak. Untuk menghasilkan sutera yang baik diperlukan ulat yang makan daun murbei.
Tahap awal penangkaran bermula dari penetasan yang kemudian menjadi larva, setelahnya berubah menjadi ulat hingga menjadi kepompong. Berlanjut ke proses pemintalan kepompong yang menjadi benang sampai akhirnya tahap penenunan kain. Produk yang dihasilkan Rumah Sutera ini adalah benang "Thrown Silk" dengan beragam jenis tenun, mulai dari tenun bermotif sampai batik sutera.
Bagi yang sedang mencari wisata edukasi untuk anak-anak, Rumah Sutera bisa jadi pilihan yang menarik. Semua prosesnya di sini, dari telur kemudian jadi ulat muda, ulat dewasa, kokon atau kepompong, hingga pupa sempurna. Kokon yang sudah siap dipintal dan ditenun hingga jadi kain siap pakai.
Pengunjung yang datang ke Rumah Sutera ini akan diajak melihat semua prosesnya mulai dari perkebunan tanaman murbei yang merupakan makanan ulat, hingga proses tenun. Setelah melihat proses ulat hingga menjadi kain, pengunjung akan diajak mengunjungi galeri untuk melihat hasilnya yang sudah jadi, mulai dari kain, kerudung, syal, selendang, hingga baju siap pakai.
Foto dan Teks: Yulius Satria Wijaya
Pewarta: Yulius Wijaya Satria | Editor:
Disiarkan: 24/01/2018 13:00