SEPENGGAL EPISODE MURAM DI ASMAT
Sejumlah orang tua menggendong anaknya yang terlihat kurus turun dari long boat (kapal fiber panjang) di dermaga Misi, Agats, Kabupaten Asmat pada Senin 22 Januari 2017 lalu. Mereka datang dari desa Warse untuk berobat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats.
Tak lama menunggu di samping dermaga, terlihat dari kejauhan kendaraan berbentuk mobil golf menuju dermaga. Mobil tersebut biasa digunakan untuk membawa anak-anak dan orangtua menuju RSUD Agats, sesampainya di depan RSUD Agats, anak-anak langsung mendapatkan perawatan oleh petugas kesehatan.
Campak dan gizi buruk kembali menimpa anak-anak di Kabupaten Asmat, Papua. Sejak September 2017 hingga 27 Januari 2018 tercatat sebanyak 71 anak meninggal akibat penyakit tersebut.
Selain itu puluhan pasien anak dengan gizi buruk dan gizi kurang tidak mendapatkan tempat perawatan di RSUD Agats, karena ruang perawatan penuh dan membuat puluhan pasien anak dipindahkan ke Aula GPI Betlehem serta garasi mobil ambulans yang berada di depan rumah sakit. Mereka langsung ditangani tim kesehatan gabungan RSUD Agats dan dokter spesialis yang diturunkan Kementerian Kesehatan.
Gizi buruk yang melanda warga dan anak-anak di Kabupaten Asmat di picu sejumlah faktor di antaranya minimnya sarana kesehatan, taraf ekonomi rendah keterbatasan saran transportasi akses distribusi makanan dan lokasi yang sulit dijangkau. Selain itu distrik-distrik juga di bangun di atas rawa yang daratannya tak pernah kering.
Pemerintah telah menangani wabah gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat dengan menurunkan tim kesehatan, bantuan obat-obatan, makanan serta kebutuhan lainnya.
Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa Asmat telah melakukan pemeriksaan terhadap 12.398 anak dan ditemukan 646 anak terkena campak dan 144 anak menderita gizi buruk serta sebanyak 13.336 orang terutama anak-anak dan balita yang bermukim pada 224 kampung atau desa telah diberikan vaksinasi campak.
Foto dan Teks: M Agung Rajasa
Pewarta: M Agung Rajasa | Editor:
Disiarkan: 14/02/2018 00:00