GELIAT EKONOMI MANDALIKA PASCAGEMPA
Matahari masih enggan beranjak dari peraduan, turis asing berlari-lari kecil meyusuri pantai, sementara turis lokal lebih memilih bermain ombak meniti buih di pantai Mandalika, Lombok.
Mandalika, konon berasal dari nama putri cantik yang dirindukan banyak pangeran dan pemuda yang ingin menyuntingnya. Daripada menimbulkan konflik perpecahan sang putri memilih menceburkan diri di pantai Seger. Hingga kini, setiap tahun masyarakat Lombok Tengah merayakan upacara Bau Nyale, yaitu ritual mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan dari Putri Mandalika.
Terletak di bagian Selatan Pulau Lombok, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014 untuk menjadi KEK sekaligus Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Dengan area seluas 1.035,67 hektar menghadap Samudera Hindia, KEK Mandalika diharapkan dapat mengakselerasi sektor perekonomian melalui pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sangat potensial. Delapan investor tertarik membangun hotel atau resort di KEK Mandalika pada tahap awal dengan total nilai investasi mencapai Rp 13 triliun.
Komitmen investasi terdiri dari, pembangunan lima hotel dengan nilai investasi Rp4,2 triliun, kompleks Muslim sebesar Rp2 triliun, dan pengelolaan air bersih (water treatment) dengan nilai investasi Rp300 miliar. Namun, di antara semua komitmen tersebut, rencana investasi yang paling besar yakni rencana pembangunan sirkuit balap yang akan dibangun Vinci Costruction sebesar Rp6,5 triliun. Adapun, sirkuit tersebut rencananya digunakan untuk mengakomodasi helatan Moto GP.
Hal tersebut akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar, yakni terbukanya lapangan kerja untuk restoran,?homestay, hotel, serta karyawan yang bekerja di kawasan KEK Mandalika. Presiden Jokowi memprediksi KEK Mandalika membutuhkan sekitar 58 ribu orang.
Orang bijak berkata, Waktu Akan Menyembuhkan Luka, Lombok yang berduka karena bencana, perlahan mulai mengeliat, bangkit kembali bersiap menyongsong hari baru bagi Lombok. Bagai sebuah syair lagu, Tomorrow is another day.
Foto : Ahmad Subaidi
Teks dan Editor : Pandu Dewantara
Pewarta: Ahmad Subaidi | Editor:
Disiarkan: 12/11/2018 12:00