MERAYAKAN LEBARAN BETAWI DI MONAS
"Nyok kite nonton ondel-ondel
Nyok kite ngarak ondel-ondel
Ondel-ondel ade anaknye
Ngigelnya asik ter-iteran"
Potongan syair lagu ondel-ondel yang diciptakan Djoko Subagyo yang dinyanyikan dan dipopulerkan oleh Benyamin Suaeb tahun 1971 itu santer terdengar di pagelaran Lebaran Betawi ke-12 yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), sejak Jumat (19/7/2019) hingga Minggu (21/7/2019).
Dalam Lebaran Betawi, budayawan menganggap ada makna sakral di balik perayaannya yang mulai memudar yakni pelaksanaan syariat agama berupa puasa Syawal selama enam hari setelah Idul Fitri. Setelah selesai melaksanakan puasa tersebut, barulah orang-orang Betawi merayakan lebaran untuk kedua kalinya yang kemudian dikenal dengan Lebaran Betawi.
Seiring waktu banyak warga yang tergusur, maka atas inisiatif mantan Gubernur Fauzi Bowo diadakanlah acara Lebaran Betawi yang hingga saat ini sudah berlangsung ke-12 kalinya. Tahun ini Lebaran Betawi mengusung tema "Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia". Untuk pertama kalinya, Lebaran Betawi yang digelar di Monas. Sebelumnya, acara tahunan ini rutin digelar di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan Monas digunakan untuk merayakn Lebaran Betawi. Menurutnya, Monas memiliki nilai sejarah tentang keterlibatan warga Betawi terhadap kemerdekaan. Lapangan yang dulunya bernama lapangan IKADA itu adalah tempat masyarakat Betawi berkumpul. Di tempat itu pula terjadi Rapat Raksasa IKADA yang dipimpin Presiden Soekarno sekitar satu bulan usai proklamasi kemerdekaan, 19 September 1945.
Ajang tersebut digelar dengan tujuan untuk memperkuat tali persaudaraan warga Jakarta sekaligus melestarikan berbagai kesenian dan kuliner khas Betawi. Berbagai
kesenian khas Betawi dihadirkan, seperti Shohibul hikayat, Tanjidor, Gambus, Marawis, Palang pintu, Tarian Betawi, Silat Betawi, Gambang kromong, Lenong dan berbagai ragam rumah Betawi. Ada juga santapan dan kuliner asli Jakarta seperti Kerak Telor yang diberikan gratis untuk pengunjung. Selain itu tersedia Soto mie, es Selendang Mayang, Ketan Duren, Gulali Betawi, Bir pletok, hingga Dodol Betawi.
Foto dan Teks : M Risyal Hidayat
Editor : Prasetyo Utomo
Pewarta: M Risyal Hidayat | Editor:
Disiarkan: 24/07/2019 22:40