DALAM PANDEMI LATIHAN DIGELAR UNTUK MENJAGA NKRI
Kabar adanya pendudukan wilayah pantai telah terdeteksi, khususnya oleh TNI AL sebagai penguasa laut dan pantai. Skenario perebutan wilayah itu pun segera disusun, serta menyiapkan operasi pendaratan amfibi.
Sebelum mendaratkan prajurit marinir, manuver awal pertempuran laut, mengerahkan pesawat Bonanza G-36 dibantu Helicopter AS565 Panther menggempur pertahanan musuh sehingga membuka ruang gerak KRI mendekati pulau yang menjadi target perebutan.
Dalam senyap malam, infiltrasi pasukan khusus melalui udara dan bawah air dilaksanakan Batalyon Intai Amfibi (Taifib) dan satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) bergerak, menuju bibir pantai untuk menguasai situasi sebelum didaratkannya pasukan di pantai tersebut.
Saat pantai dinyatakan aman maka perintah pendaratan pun dimaklumatkan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I sebagai Panglima Komando Tugas Amfibi Laksamana Muda TNI Ahmadi Heri Purwono dari KRI Semarang.
"Para prajurit petarung samudra yang saya banggakan, musuh sudah menguasai sebagian wilayah kita. Ibu pertiwi memanggil, kita rebut dan tegakkan kembali kedaulatan NKRI. Dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, saya perintahkan: daratkan pasukan pendarat!.
Setelah itu puluhan kendaraan amfibi tank BT-3F dan LVT7 berisi prajurit pendarat keluar dari lambung KRI, menderu dengan asap putihnya menuju pantai.
Akhirnya musuh yang mencoba menguasai wialyah NKRI berhasil ditaklukan dan korps pasukan pendarat kembali menancapkan bendera Merah Putih sebagai simbol penguasaan.
Latihan digelar di Pantai Tanjung Todak, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, melibatkan sekitar 2 ribu personel TNI AL, 24 KRI, 10 pesawat udara, dan 18 kendaraan tempur, serta persenjataan artileri itu untuk meningkatkan keterampilan prajurit, baik perorangan maupun kelompok yang selalu siap ditugaskan dimana pun.
Pantai Tanjung Todak menjadi tempat latihan pendaratan karena selain memiliki karakteristik yang serupa dengan pantai di seluruh Indonesia, serta secara geografis berdekatan dengan perbatasan negara lain.
Foto dan Teks : Muhammad Adimaja
Editor : Saptono
Pewarta: Muhammad Adimaja | Editor:
Disiarkan: 11/08/2020 12:30