MENYALAKAN KEMBALI GAIRAH WISATA BUMI GORA
Pesona Bumi Gora, sebutan untuk Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan keberhasilan program penanaman Padi Gogo Rancah itu, telah terdengar hingga pelosok mancanegara, tak kalah dari Pulau Dewata yang berada di sebelah baratnya.
Keberadaan pulau Lombok yang menjadi bagian penting Bumi Gora ini tidak lepas dari kehadiran suku Sasak (suku asli Pulau Lombok). Desa Adat Sade merupakah salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Suku Sasak Sade sudah terkenal di kalangan wisatawan. Dapat dikatakan, Sade adalah cerminan suku asli Sasak Lombok.
Suku Sasak juga terkenal dengan tradisi Bau Nyale-nya yang bernilai sakral bagi mereka. Setiap tahun masyarakat Lombok itu berbondong-bondong untuk menangkap Nyale di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah. Nyale adalah sebutan bagi jenis cacing laut oleh masyarakat Lombok yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Dengan menangkap Nyale, warga mengartikan telah bertemu dengan Putri Mandalika yang menjelma sebagai cacing. Tradisi Bau Nyale selama ini juga menjadi salah satu kegiatan budaya yang menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Selain itu, Pulau Lombok juga dikenal dengan keindahan alam dan pantainya, misalnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, hamparan perbukitan di kawasan Sembalun, dan Kepulauan Gili yang menjadi destinasi wisata super prioritas yang menjadi fokus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pandemi COVID-19 sangat berimbas pada sektor pariwisata tak terkecuali di Nusa Tenggara Barat ini. Banyak pelaku usaha di daerah tersebut yang mencoba tetap mencoba bertahan meski tanpa pemasukan karena sangat sepinya kunjungan wisatawan.
"Kunjungan wisatawan ke kepulauan Gili ini selama pandemi, bisa dihitung dengan jari, banyak pelaku usaha yang menutup tempat usaha, tapi ada juga yang tetap bertahan meskipun tanpa pemasukan sama sekali," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT) Acok Zainul Baso.
Oleh karena itu, guna membangkitkan sektor pariwisata termasuk di Lombok, pemerintah telah meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI) bertajuk Eksotisme Lombok. Kampanye ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19. Gerakan ini juga menjadi upaya untuk menyalakan kembali gairah wisata Bumi Gora yang pesonanya telah mendunia.
Foto dan Teks : Aprillio Akbar
Editor : Andika Wahyu
Pewarta: Aprillio Akbar | Editor:
Disiarkan: 24/03/2021 11:40