MALAM KESENIAN TARUNA KRI BIMA SUCI
Alunan angklung terdengar di atas geladak kapal latih tiang tinggi KRI Bima Suci. Para taruna mulai menyiapkan diri berlatih kesenian sebelum tampil ke panggung sebenarnya.
Sebuah catatan kecil berupa susunan acara mulai dibaca agar mudah diingat oleh taruna yang bertugas sebagai pemandu acara atau MC. Sejumlah pemain kesenian pun mulai berlatih. Mereka menampilkan Tari Lenong dari Betawi, Tari Saman dari Aceh serta Rampak Gendang dari Jawa Barat. Tak lupa pula para taruna yang bertugas sebagai band pengiring juga turut berlatih musik di geladak tengah KRI Bima Suci.
Malam kesenian pun tiba. Pertunjukan akan segera berlangsung. Para Taruna AAL Tingkat III Angkatan ke-68 didampingi Perwira Koordinator Kesenian Taruna Mayor Laut (T) Harso mulai mempersiapkan diri. Para Taruna mulai berganti kostum sesuai kesenian yang akan ditampilkan. Sementara itu Taruna Wanita juga mulai merias diri menjadi sosok penari.
Musik mengalun seiring masuknya para penari Merak sebagai pembuka acara yang kemudian diikuti penampilan berbagai tarian lainnya. Hingga akhirnya musik pun berubah yang seakan membawa penonton ke sebuah sandiwara panggung Jawa yang dikenal dengan Wayang Orang. Pertunjukan kisah Ramayana menjadi penutup pada malam kesenian taruna tersebut.
Sejumlah seni dan budaya kekayaan nusantara berhasil ditampilkan dengan baik pada acara itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa para taruna tidak hanya mahir di bidang kemiliteran tapi juga memiliki keterampilan dan kemampuan dalam bidang kesenian yang bisa menjadi sarana misi diplomasi.
Foto & Teks : Muhammad Adimaja
Editor : Andika Wahyu
Pewarta: Muhammad Adimaja | Editor:
Disiarkan: 01/09/2021 15:10