MEREKAM IDENTITAS SUKU BADUY
Pagi hari itu di sudut kawasan kampung Suku Baduy berubah riuh saat ratusan warga, tua dan muda memenuhi lapangan kampung untuk mengikuti perekaman KTP Elektronik di Cijahe, Lebak, Banten.
Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Dinas Dukcapil Kabupaten Lebak dan Institut Kewarganegaraan Indonesia melakukan pelayanan jemput bola administrasi kependudukan untuk menyasar sekitar 2.000 Suku Baduy yang belum memiliki kartu identitas resmi.
Identitas KTP Elektronik bagi warga Baduy menjadi hal penting bagi mereka untuk mempermudah berbagai aktivitas di masyarakat terutama terkait persyaratan administrasi.
Santa yang merupakan salah satu warga Suku Baduy luar, gembira dengan adanya perekaman KTP Elektronik di kawasannya, karena sebelumnya ia tidak bisa melakukan perekaman akibat jarak yang jauh serta ongkos yang ia harus keluarkan untuk menuju kota guna merekam KTP Elektronik.
Menurutnya KTP Elektronik sangat dibutuhkan untuk usahanya maupun perjalanan ke luar daerah. Di samping itu identitas sah itu juga digunakan untuk memenuhi persyaratan membuat rekening bank, sertifikat tanah, dan persyaratan administrasi negara lainnya.
Perkembangan zaman menuntut warga Baduy mengikuti kemajuan teknologi dan di sisi lain tetap menaati adat tradisi.
Terkait perekaman KTP Elektronik, Pu’un atau pemimpin tertinggi Suku Baduy memberi izinnya sehingga warga dapat mengikuti prosesnya dan memiliki tanda identitas resmi sebagai bagian dari NKRI.
Teks dan foto : Muhammad Bagus Khoirunas
Editor : Fanny Octavianus
Pewarta: Muhammad Bagus Khoirunas | Editor:
Disiarkan: 04/10/2021 10:30