Kerja bersama sukseskan KTT ASEAN

Warga melintas di depan baliho KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Pekerja menata taman di sekitar Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Warga menampilkan Tari Tiba Meka saat deklarasi dukungan masyarakat Manggarai Barat terhadap penyelenggaraan KTT ASEAN di Gua Batu Cermin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Kondisi jalan Bajo-Golo Mori di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, NTT.
Pekerja memasang umbul-umbul KTT ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Pekerja memeriksa compact mobile BTS di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, NTT.
Salah satu ruangan media center KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Petugas mengisi daya mobil listrik di fasilitas pengisian kendaraan listrik, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Personil korps Brimob Polri bersiaga di sekitar kawasan pelaksanaan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Prajurit TNI AL melakukan patroli di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Bendera negara anggota ASEAN di Kawasan Mice, Desa Golo Mori, Labuan Bajo, NTT.

Di tahun 2023 ini, Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi pertumbuhan masyarakat dunia. Labuan Bajo terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 9-11 Mei 2023.



Indonesia akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara "ASEAN way" yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN.



Dalam keketuaannya, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN berperan aktif dan menawarkan ide serta solusi bagi perdamaian dan kemakmuran di regional serta memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan.



Berbagai persiapan dilakukan oleh pemerintah baik pusat dan daerah agar penyelenggaran pertemuan tingkat tinggi antar negara ASEAN tersebut berjalan lancar dan sukses.



Dari segi infrastruktur, pemerintah membangun jalan ke Desa Golo Mori dan menjadikan desa yang dahulu terisolasi dan tertinggal itu kini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjadi salah satu tempat acara pendukung KTT ASEAN ke-42.



Selain infrastruktur, penyedian akomodasi juga disiapkan, antara lain penginapan yang representatif serta mendatangkan KM Sinabung sebagai 'hotel terapung'.



Pemerintah juga menyiapkan sepeda bambu buatan Indonesia untuk dijadikan cendera mata dan tenun dengan motif mata manuk atau mata ayam untuk dikenakan kepala negara yang hadir pada pertemuan puncak.



Untuk pengamanan, pemerintah menerjunkan 12.000 personel TNI-Polri. Mereka bertugas sesuai fungsinya masing-masing agar kegiatan KTT ASEAN berjalan dengan aman dan sukses.



Selain sukses penyelenggaraan, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi ajang promosi dan menggiatkan industri pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium di Indonesia Timur.



Foto dan teks : Zabur Karuru



Editor : Prasetyo Utomo

Pewarta: Zabur_karuru | Editor:

Disiarkan: 08/05/2023 20:55