Ketika warga Dayak Iban Manua turut berpesta demokrasi

Petugas KPPS Sungai Utik menjelaskan cara pencoblosan kepada lansia saat sosialisasi Pemilu di Rumah Betang Iban Manua Sungai Utik.
Warga Dayak mengikuti sosialisasi Pemilu di Rumah Betang Iban Manua Sungai Utik.
Petugas membawa kotak suara Pemilu 2024 di TPS 001 di Rumah Budaya Tirta Gelong Meligai.
Warga Dayak Iban Manua membaca daftar capres-cawapres dan calon legislatif sebelum pencoblosan di TPS 001 di Rumah Budaya Tirta Gelong Meligai.
Suasana pemungutan suara Pemilu 2024 di TPS 001 di Rumah Budaya Tirta Gelong Meligai.
Kepala Rumah Betang Dayak Iban Manua Sungai Utik Apai Janggut atau Bandi (kiri) didampingi petugas saat memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS 001.
Kepala Desa Batu Lintang, Raymundus Remang (keempat kanan) bersama warga membaca daftar calon legislatif saat pencoblosan di TPS 001.
Sejumlah warga dari Rumah Betang Dayak Iban Manua Sungai Utik menunggu giliran untuk menggunakan hak pilih Pemilu 2024 di TPS 001.
Warga dari Rumah Betang Sungai Utik memperlihatkan tinta di jarinya usai menggunakan hak pilih Pemilu 2024 di TPS 001.
Petugas KPPS memperlihatkan surat suara saat penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil Presiden di TPS 001.
Saksi dari partai politik menulis hasil penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 001.
Umat Katolik mengikuti Misa Rabu Abu di Rumah Betang Dayak Iban Manua seusai pemungutan suara Pemilu 2024.

Rumah Budaya Tirta Gelong Maligai yang merupakan replika dari Rumah Panjang Suku Dayak Iban Manua di masa lampau itu terlihat ramai dengan aktivitas warga. Rumah Panjang itu biasanya menjadi tempat untuk pagelaran acara seni budaya dan pertemuan masyarakat adat Dayak. Namun kali ini ramai karena menjadi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024.  

Ada sebuah TPS di rumah adat itu yaitu TPS 001 bagi sekelompok warga yang bermukim di Rumah Betang Dayak Iban Manua untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Dari Rumah Betang tempat mereka bermukim ke Rumah Budaya lokasi TPS itu hanya berjarak 50 meter.

Tepatnya di Dusun Sungai Utik, Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ada 48 Kepala Keluarga masyarakat Suku Dayak Iban Manua bermukim sejak tahun 1978 saling berdampingan dengan yang lain di Rumah Betang itu yaitu rumah adat khas Dayak yang banyak dijumpai di berbagai penjuru Kalimantan.

Pada Pemilu 2024 warga dari Rumah Betang Dayak Iban Manua tercatat 195 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Sungai Utik termasuk tujuh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ada satu TPS saja untuk mereka yaitu TPS 001 Sungai Utik.

Pada pelaksanaan tahapan Pemilu, sehari menjelang pemungutan suara, KPPS Dusun Sungai Utik melakukan sosialisasi tata cara melakukan pencoblosan yang benar dengan menggunakan Bahasa Dayak Iban kepada masyarakat Rumah Betang agar lebih mudah dalam pemahaman.

Dari 195 nama yang terdata pada DPT hanya 175 orang yang menggunakan hak pilihnya pada hari pemungutan suara pada Rabu (14/2). Sementara sisanya karena ada yang pindah lokasi pemilihan dan ada yang berhalangan hadir. Dari hasil penghitungan suara di TPS 001 Sungai Utik itu, khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, semua suara yang masuk adalah suara sah. Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar meraih empat suara. Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka meraih 125 suara. Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD meraih 46 suara.

Menurut warga setempat, Pemilu kali ini, mereka sangat antusias ke TPS terutama untuk mencoblos paslon capres dan cawapres pilihannya. Sepanjang hari nama-nama paslon capres dan cawapres menjadi topik hangat dalam obrolan warga yang semuanya dalam suasana gembira. Hal itu juga diakui oleh Kepala Desa Sungai Utik, Raymundus Remang bahwa warganya sangat antusias menggunakan hak pilihnya selaku warga negara Republik Indonesia.

Kepala Adat Rumah Betang Dayak Iban Manua Sungai Utik, Bandi atau lebih dikenal dengan Apai Janggut (90 tahun) turut menggunakan hak pilihnya di TPS 001. Apai Janggut menceritakan ia selalu berpartisipasi Pemilu sejak pemerintahan Presiden Soekarno yaitu sejak Pemilu 1955 hingga sekarang.

Menurut dia, capres dan cawapres yang dipilihnya diharapkan dapat melanjutkan pembangunan di daerahnya seperti yang sudah dilakukan oleh pemerintah yang sekarang dan memiliki kepedulian pada lingkungan karena dengan memelihara lingkungan maka sama dengan menyiapkan kehidupan yang baik bagi generasi penerus. 

“Presiden terpilih nanti harus peduli pada lingkungan karena kita tidak bisa hidup tanpa air bersih dan udara yang sehat”, ujar Apai Janggut.

Seorang warga yang juga perajin kain tenun ikat khas Dayak Iban bernama Lydia Sumbun (49 tahun) mengatakan ia sangat terkesan dengan program-program paslon capres-cawapres yang menyebutkan ingin memperjuangkan generasi muda.
Dengan selesainya pencoblosan, dia berharap rakyat Indonesia tetap rukun dan tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2024.

Usai melakukan pencoblosan di TPS, puluhan warga umat Katolik mengikuti Misa Rabu Abu yang digelar di Rumah Betang dan dipimpin oleh Karolus Malikh Manehat selaku Prodiakon Gereja Santo Yusuf Sungai Utik. Umat Katolik dipersiapkan untuk memasuki masa Prapaskah dengan bertobat dan mulai berpuasa. Pada misa tersebut Umat Katolik diimbau untuk menghindari hal-hal duniawi yang tidak sesuai dengan iman Katolik, yaitu misalnya menghindari pertengkaran atau konflik antarsesama manusia.

Foto & teks : Jessica Wuysang
Editor : Nyoman Budhiana
 

Pewarta: Jessica Wuysang | Editor:

Disiarkan: 18/02/2024 16:08