Di balik riuh pesta demokrasi Suku Badui
Kicau burung bersuara di pagi hari mengawali langkah sembilan orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) berkumpul untuk persiapan pelaksanaan Pilkada 2024 di kawasan pedalaman Suku Badui.
Sembilan petugas KPPS itu terdiri dari tujuh orang warga Suku Badui dan dua orang masyarakat luar, sementara untuk ketua KPPS dihadirkan dari luar karena masyarakat Badui tidak mengenyam pendidikan formal dan tidak memiliki ijazah sekolah.
Bagi warga Suku Badui menjadi anggota KPPS tidak sesulit dahulu karena selain pernah menjadi anggota kontestasi pemilu sebelumnya, kini akses dan internet pun sudah bisa dijangkau kecuali untuk wilayah tanah Ulayat Badui Dalam. Begitu juga dengan pemilih warga Suku Badui yang sudah mengetahui rangkaian acara pencoblosan sehingga petugas KPPS tidak harus repot mengajari masyarakat lagi.
Ada sebanyak 32 kotak logistik suara dengan beban berat kotak suara mencapai 2 kilogram harus distribusikan oleh masing-masing KPPS ke 16 lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Kanekes, Lebak, Banten. Tugas mereka pun tidak sampai di distribusi saja, bahkan setelah tiba di lokasi TPS mereka pun langsung segera membangun tenda TPS untuk persiapan pencoblosan pada Rabu (27/11).
Pelaksanaan pencoblosan Pilkada 2024 masyarakat Suku Badui bertepatan dengan acara adat Ngored, namun antusias petugas dan pemilih pun masih tinggi untuk menunaikan hak suaranya. Sekitar 6.915 masyarakat Suku Badui tercatat sebagai daftar pemilih tetap (DPT).
Dengan penuh sabar para petugas pun dibuat kelimpungan dengan para pemilih yang memadati tenda TPS sejak pagi hari karena sebagian dari mereka harus segera mengikuti acara adat usai melakukan pencoblosan itu.
Saat waktu menunjukkan jam 13.00 WIB, petugas KPPS mulai mengeluarkan isi kotak suara dan mulai melakukan perhitungan hingga larut malam yang disaksikan oleh saksi yang merupakan warga Suku Badui juga.
Tetua adat Suku Badui Jaro Oom juga mendukung suksesnya pelaksanaan pilkada untuk memilih pasangan calon kepala daerah yakni gubernur dan wakil gubernur Banten serta bupati dan wakil bupati Lebak.
Partisipasi warga Suku Badui dalam kontestasi demokrasi menjadikan publik tahu bahwa tidak hanya masyarakat biasa saja yang ikut mencoblos akan tetapi juga masyarakat pedalaman yang juga ingin memiliki pemimpin daerah terbaik untuk memajukan daerah.
Foto dan teks : Muhammad Bagus Khoirunas
Editor : Fanny Octavianus
Pewarta: Muhammad Bagus Khoirunas | Editor:
Disiarkan: 09/12/2024 14:42