Ramalan Paul dan Tuah Sweater Biru
Situs jejaring sosial Twitter heboh lagi. Setelah tweet "Ariel Peterporn" menjadi trending topic bulan lalu, seekor gurita bernama Paul menjadi selebritas baru di dunia maya saat ini. Maklum saja, Paul yang tinggal di akuarium Sea Life Centre, Oberhausen, Jerman itu berhasil meramal perjalanan nasib tim Panzer di Afrika Selatan. Gurita yang di Twitter disebut "Pulpo Paul" itu menjadi trending topic nomor satu sejak pukul 13.30 Kamis siang 8 Juli 2010. Trending topic adalah 10 topik paling populer yang dibicarakan jutaan pengguna twitter.
Sejak kick-off dimulai, penggila bola yang memasang taruhan pada pertandingan Der Panzer selalu dimanjakan dengan ramalan Paul. Hasilnya memang luar biasa, ketepatannya 100 persen.
Paul meramal hasil pertandingan dengan membuka salah satu dari dua wadah makanan di akuariumnya. Masing masing wadah ditempelkan bendera negara yang akan bertanding. Octopus jantan berusia dua tahun itu selalu tepat memprediksi kemenangan Jerman di enam pertandingan, termasuk dua laga sensasional saat tim Panser menumbangkan Inggris dan Argentina. Saking hebohnya, stasiun televisi Jerman, NTV, selalu menyiarkan secara langsung saat Paul beraksi.
Namun, sebelum laga semifinal Jerman versus Spanyol, Paul ternyata lebih memilih wadah makanannya yang dilabeli bendera Spanyol. Pilihannya terbukti tepat. Gol tunggal Charles Puyol di menit 73 membuyarkan impian tim Jerman untuk tampil ke final.
Malang nasib si Paul. Akibat ramalannya yang "oke punya" itu, seantero Jerman menudingnya sebagai biang kerok kekalahan Tim Panser. Menurut laporan surat kabar Jerman Der Western, status pengguna Facebook maupun Twitter di Jerman banyak yang menginginkan Paul digoreng atau dipanggang untuk hidangan barbeque. Bahkan ada fans Jerman yang ingin sekali melemparnya ke kolam hiu. Seorang petaruh yang emoh mengikuti petunjuk Paul terpaksa gigit jari karena kehilangan 755 ribu euro (sekitar Rp 8,6 milliar) karena menjagokan Jerman. Angka itu tercatat di William Hill sebagai kekalahan judi bola terbesar sepanjang sejarah.
Nasib Paul lebih beruntung daripada Joachim Loew. Meskipun dicaci maki dan diancam, Paul hanya seekor gurita yang tak tau apa -apa. Penampilan anti-klimaks Der Panser saat melawan La Furia Roja, menimbulkan reaksi emosi Loew. Mantan tangan kanan Juergen Klismann itu tak kuasa melihat anak asuhannya tak berkutik di hadapan matador. Philip Lahm dan kawan-kawan gagal memperlihatkan permainan eksplosif khas Jerman.Sepanjang pertandingan Jerman tak mampu keluar dari tekanan dan gagal mengobarkan semangat determinasi yang tinggi.
Padahal sebelum pertandingan itu, Loew mengaku mendapat desakan dari para staf pelatih dan pasukannya untuk memakai sweater biru. Mereka percaya setiap Loew mengenakan sweater dengan leher berpotongan V itu, nasib Jerman akan lebih baik. Saat Loew memakainya, Jerman sukses menggulung Australia 4-0. Tetapi lima hari kemudian, Jerman menelan pil pahit setelah tunduk 0-1 dari Serbia saat Loew memakai sweater hitam dengan baju kaos oblong putih di dalam. Menjelang laga perdelapanfinal melawan Inggris, Loew tampil kembali dengan .jimatnya. itu. Hasilnya, Jerman membantai Three Lion 4-1 lalu menggulung tim Messidona 4-0 di perempatfinal.
"Mengenai sweater ini, saya tak dikendalikan oleh takhayul. Staf pelatih lah yang mengatakan saya harus selalu mengenakan sweater itu mulai sekarang karena setiap kali saya memakainya, kami selalu mencetak empat gol. Saya bahkan dilarang mencucinya sekarang dan saya pikir saya akan memakai ini lagi (lawan Spanyol di semifinal)," ucap Loew.
Mantan pelatih VfB Stuttgart itu memang dikenal sebagai pelatih dengan penampilan "modis abis". Publik Jerman telah lama mengenal Loew dengan gaya hidup metroseksualnya. Di luar urusan sepakbola, dia juga membintangi iklan produk pelembab wajah khusus pria. Loew juga menggemari sweater berleher kura-kura dan syal jogi.
Menurut harian Sueddeutche Zeitung edisi Selasa (6/7), 800 potong sweater jenis ini laris manis di jaringan toko pakaian Strenesse. Untuk bisa mendapatkan sweater warna biru kashmir seperti yang dipakai Loew, orang-orang kini harus menunggu hingga Agustus mendatang. Jika Jerman lolos dari hadangan Spanyol dan lolos ke final, dipastikan pesanan sweater ini akan makin meningkat.
Sayang, kekuatan magis sweater itu akhirnya luntur oleh ramalan Paul.
Apakah ramalan terakhir Paul yang "memenangkan" Spanyol atas Belanda di laga final Piala Dunia 2010 akan terbukti? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, Perdana Menteri Spanyol Jose Luiz Rodriguez Zapatero dilaporkan telah menawarkan "suaka politik" bagi Paul jika ramalannya kelak terbukti tepat.
prasetyo utomo
Pewarta Foto Antara dan penikmat sepakbola
(Foto: Paul si gurita saat memprediksi pemenang laga final Piala Dunia 2010, Antara/AFP/Patrik Stollarz)
Pewarta: Prasetyo Utomo | Editor:
Disiarkan: 10/07/2010 05:35