Setengah Abad Rolling Stones

Tak banyak kelompok musik yang mampu bertahan hingga puluhan tahun dan terus aktif membuat album rekaman, melakukan tur dan selalu sukses. Salah satunya, atau barangkali satu-satunya, adalah super group rock’n roll asal Inggris The Rolling Stones yang tahun ini genap setengah abad dalam menapaki karir musiknya. Meski telah memasuki usia yang rata-rata mendekati 70-an semua personil Rolling Stones saat ini, Sir Mick Jagger, Keith Richard, Charlie Watts and Ronnie Wood, seperti "kagak ade matinye" alias tak ada tanda-tanda untuk berhenti berkarya dan menghibur penggemarnya di seluruh dunia.

Tahun ini, setelah vakum lima tahun usai konser Big Bang-nya, Stones kembali tampil di depan publik dengan merilis album kompilasi khusus yang bertajuk "GRRR!!" dan mengadakan tur di London dan New York. Semangat bermusik mereka menang patut diapresiasi, bahkan sebelum tampil dalam pertunjukan di London, mereka mencoba kemampuan fisiknya untuk bermusik dengan menggelar konser pemanasan di sebuah klub kecil La Trabendo di Paris.

Di hadapan ratusan penonton pada 26 Oktober lalu itu, Mick Jagger dan kawan-kawan tampil prima di panggung selama hampir satu jam setengah dengan membawakan sejumlah lagu andalan mereka. "Saya tidak percaya kami masih mampu berdiri," canda Mick Jagger. "Anda mungkin berpikir bahwa sekarang satu atau dua di antara kami akan tampil duduk, tetapi kami tidak," ujarnya seperti dilaporkan BBC.

Bahkan dalam aksinya di O2 London Arena 25 dan 29 November lalu mereka masih tampil prima dengan membawakan 23 lagu selama 150 menit. Pertunjukan yang bertajuk "50 & Counting" itu masih saja dipadati para pecintanya mesti harga tiketnya tergolong mahal.

Dalam konser khusus perayaan 50 tahun ini, Rolling Stones memang menyuguhkan sajian istimewa. Di samping mengajak bernostalgia dengan lagu-lagu hit jadul dan karya terbaru, mereka juga menampilkan rekan lamanya dan bintang tamu musisi ternama serta kelompok vokal the London Youth Choir.

Stones membuka konser pertamanya dengan single tahun 1963, "I Wanna Be Your Man", dan diakhiri dengan encore dua lagu "You Can't Always Get What You Want" dan "Jumping Jack Flash". Di tengah konser, tampil untuk pertama kali mantan gitaris mereka yang hengkang tahun 1974 , Mick Taylor, dan pemain bas Bill Wyman yang juga meninggalkan band pada tahun 1992. Tampil pula penyanyi Mary J. Blige yang menyumbangkan gospel feel-nya pada "Gimme Shelter". Tak kalah seru adalah tampilnya gitaris Jeff Beck dalam "I’m Going Down".

Konser hari berikutnya tak kalah heboh. Mick Taylor dan Bill Wyman tetap tampil, tapi kali ini dengan permainan basnya dalam hit "It's Only Rock 'n Roll (But I Like It)" dan "Honky Tonk Women". Taylor juga beraksi dalam "Midnight Rambler". Untuk mengisi nada tinggi pada lagu "Gimme Shelter", giliran Florence Welch dari Florence + the Machine, sementara legenda gitar Eric Clapton mengiringi cover Muddy Waters "Champagne & Reefer".

Sambutan penonton yang antusias membuat konser semakin semarak. Mick Jagger punya kesan tersendiri dalam konser dua kali di kampung halamanya itu. Maklum, konser ini yang pertama setelah lima tahun absen. "Luar biasa, ternyata Anda masih mau datang di konser kami malam ini, terima kasih tak terhingga," teriak Jagger di depan ribuan penonton yang memadati O2 Arena, seperti dilaporkan Jeff Giles dari Ultimate Classic Rock.

Dalam sejarahnya setiap konser Stones memang selalu dipadati penonton. Menurut BBC, konser malam pertama di London itu dihadiri tak kurang dari 20 ribu orang dengan harga tiket sekitar 6,2 juta rupiah. Bahkan kabarnya, tiket untuk konser di London itu langsung ludes terjual hanya dalam hitungan menit ketika dibuka bulan lalu.

Sekedar gambaran, tur dunia terakhir Stones, A Bigger Bang, disaksikan 4,5 juta orang di 32 negara selama dua tahun sebelum berakhir di London pada 2007. Dengan penjualan tiket yang mencapai 558 juta dolar, tur itu menjadi tur paling menguntungkan sepanjang masa, sebelum dikalahkan oleh tur 360 grup U2. Pundi-pundi Jagger dan kawan-kawan dipastikan akan bertambah karena The Rolling Stones akan menambah dua lagi pertunjukan di New York pada 8 Desember di Brooklyn dan Newark Center pada 13 dan 15 Desember mendatang.

Jika di ranah panggung selalu sukses hingga kini, di dalam studio pun mereka tidak pernah kehabisan energi kreatifnya. Menandai 50 tahun perjalanan mereka, dirilislah album kumpulan lagu-lagu pilihan yang pernah direkam sejak awal karir hingga sekarang. Dalam album yang bertajuk "GRRR!!", yang bergambar sampul gorilla menjulurkan lidah logo Rolling Stones itu, diselipkan pula single terbaru mereka "Doom and Gloom".

Album yang dikemas dalam tiga buah cakram padat itu menjadi sebuah ensiklopedia tentang rekam jejak Stones. Tak kurang dari 50 lagu disajikan dalam album itu, dan versi khususnya menawarkan 80 lagu dalam empat cakram. Album ini diawali single pertama Rolling Stones tahun 1963 lalu, sebuah versi "Come On" milik Chuck Berry dan ditambah dengan hampir semua lagu-lagu hit mereka seperti "The Last Time", "(I Can’t Get No) Satisfaction", "Get Off Of My Cloud", "Jumping Jack Flash", "Honky Tonk Women", "Brown Sugar", "Tumbling Dice", "Miss You" dan "Start Me Up", lalu ditutup dengan lagu terbaru "Doom And Gloom" dan "One More Shot".

Melihat energi bermusik mereka yang masih prima, bukan tak mungkin mereka akan mengadakan tur keliling dunia kembali. Mari berharap mereka mampir di Indonesia. Siapa tahu.

Zarqoni Maksum
editor foto dan penikmat musik

Foto: Rolling Stones 2006 (Wikipedia)

Pewarta: Zarqoni Maksum | Editor:

Disiarkan: 01/12/2012 20:46