UPACARA MELASTI DI GUNUNGKIDUL
Ribuan umat Hindu di Gunungkidul menggelar Upacara Melasti di Pura Segara Wukir di Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Mereka datang dari pelosok di Gunungkidul dan sekitarnya itu membawa aneka sesaji hasil bumi, duduk bersila menghadap ke arah laut pantai selatan Yogyakarta.
Yang menarik umat Hindu di Gunungkidul tidak semua mengenakan pakaian serba putih, banyak dari mereka mengenakan “Peranakan” atau pakaian tradisional Jawa. Hal tersebut sebagai wujud rasa tolerasi yang tinggi, keyakinan Hindu yang tumbuh di tengah budaya Jawa.
Menjelang puncak Upacara Melasti, kidung suci berbahasa Jawa dilantunkan. Sejumlah umat memainkan tarian tradisional Jatilan diiringi dengan gamelan. Seperti yang diserukan pemuka umat Hindu, mereka hidup harmonis dengan seni dan kebudayaan Jawa dan agama lain di Gunungkidul.
Di sela persembahyangan para pemuka umat Hindu berjalan menuju pantai, menuruni tebing batuan mendekati riak ombak. Pemuka mengambil “tirta amerta” atau sumber air kehidupan.
Setelah selesai membaca doa, seluruh umat Hindu berjalan ke tepian pantai untuk melarung sesaji.
Upacara Melasti berarti membersihkan diri atau membuang kotoran dalam batin manusia dengan menggunakan “tirta amerta” yang dalam kepercayaan umat Hindu didapat dari danau, laut atau telaga. Menghadap Hyang Baruno serta melabuh segala kekotoran alam dan menghadap sari Segara Wukir yang ada di Pantai Ngobaran.
Upacara Melasti tersebut menjadi salah satu rangkaian umat Hindu di Gunungkidul dalam menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1939.
Foto dan Teks: Hendra Nurdiyansyah
Pewarta: Hendra Nurdiyansyah | Editor:
Disiarkan: 15/03/2017 18:00