MENGEMBANGKAN EKONOMI KERAKYATAN LEWAT BALKONDES
Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah desa wisata tumbuh di sekitar Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Namun keberadaan dan pertumbuhannya tersebut belum bisa maksimal karena selama ini kunjungan wisatawan cenderung masih terkonsentrasi di Candi Borobudur.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang berjunjung di kawasan Candi Borobudur pada 2019 sebanyak dua juta orang. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara pun bergerak bahu membahu untuk memenuhi ambisi itu melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri.
Salah satu upaya untuk memenuhi sektor pariwisata dan ekonomi itu dengan membangun Balai Ekonomi Desa atau yang kerap disebut 'Balkondes'. Sarana tersebut berupa kompleks yang dibuat sedemikian rupa menurut kearifan lokal dimana interaksi sosial untuk mempererat persaudaraan dan gotong-royong antar warga desa dapat terus dipelihara. Melalui Balkondes, masyarakat sekitar dapat memajang, memasarkan produk usaha dan kerajinan kepada wisatawan yang berkunjung.
Hingga kini telah ada sekitar 16 dari 20 Balkondes yang ditargetkan pemerintah di antaranya Balkondes Borobudur, Karangrejo, dan Tuksongo. Balkondes Borobudur misalnya, balai yang terletak di sebelah barat Candi Borobudur ini menawarkan kuliner dengan cita rasa pedesaan. Sementara itu Balkondes Karangrejo menampilkan kearifan lokal dengan konsep wisata organik. Di Balkondes ini juga terdapat penginapan bagi para tamu atau wisatawan jika ingin bermalam di kawasan Karangrejo.
Geliat wisata yang maju ditopang dengan ekonomi kerakyatan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan rakyat. Balkondes di Borobudur pun diharapkan mampu memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan, kemakmuran baik bagi pemerintah, masyarakat dan wisatawan itu sendiri.
Foto dan Teks: Sigid Kurniawan
Pewarta: Sigid Kurniawan | Editor:
Disiarkan: 15/12/2017 12:00