MENYISIR PASAR LOAK TERBESAR BENUA BIRU

Suasana pasar loak IJ Hallen di Amsterdam, Belanda.
Pengunjung antre membeli tiket masuk pasar loak IJ Hallen di Amsterdam, Belanda.
Koin untuk masuk ke pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Pembeli melihat-lihat pakaian bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka barang bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka sepatu wanita bekas pakai dijajakan di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Pembeli melihat-lihat pakaian bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka barang bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka mobil-mobilan yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka barang bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Vinil langka dari album Group Focus, The Flock, album Kolektief dari Willem Breukner ataupun Angelo Branduardi dengan album Concerto yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Aneka barang bekas yang dijual di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Pengunjung istirahat seraya makan dan minum di pasar loak IJ Hallen, Amsterdam, Belanda.
Refleksi suasana pasar loak IJ Hallen pada dinding kaca yang dipenuhi grafiti.

IJ Hallen adalah pasar loak terbesar dan paling unik di Eropa, lokasinya berada di area berpenduduk paling padat di Belanda. Bisa dibayangkan banyaknya barang yang bisa didapatkan dan betapa menariknya peluang negosiasi harga antara pembeli dan penjual.

Pasar loak IJ Hallen berada di kawasan Amsterdam Noord, bekas galangan kapal Nederlandse Droogdok en Scheepsbouw Maatschappij (NDSM) tua yang besar. Galangan kapal ini dibangun seabad lalu tapi tahun 1984 mengalami kebangkrutan dan menyisakan gedung-gedung bekas perkantoran mereka.

Para seniman lokal akhirnya mengambil alih daerah ini dan membuat beberapa kegiatan kreatif salah satunya dengan membuat grafiti yang nyaris menghiasi seluruh dinding bangunan yang beralih fungsi menjadi pasar loak itu.

Kegiatan di pasar loak ini berlangsung sebulan sekali. Biasanya diadakan pada akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, dari jam 09:00 hingga 16:30. Beberapa pengunjung yang sudah sering berbelanja di sana terkadang punya strategi untuk datang lebih awal dengan harapan mendapatkan barang terbaik sebelum orang lain menemukannya.

Hampir semua kebutuhan dapat ditemui di tempat itu, seperti pakaian bekas, sepatu, mainan, peralatan rumah tangga, barang antik, persediaan dapur, bahkan "barang langka" yang tidak terduga dan sudah tidak ada di pasaran, misalnya prangko dan vinil dari album Group Focus, The Flock, album Kolektief dari Willem Breukner ataupun Angelo Branduardi dengan album Concerto yang tentu dengan harga terjangkau.

Lokasi IJ Hallen dapat dicapai dengan bus dari Amsterdam Central Station menuju Klaprozenweg atau Ataturk, setelah itu hanya membutuhkan waktu 5 menit berjalan kaki untuk mencapai pasar loak tersebut. Selain dengan bus, bisa juga dengan ferry 906 yang dermaganya berada di belakang Amsterdam Central Station, dengan jadwal berangkat setiap 30 menit, tanpa dipungut biaya. Waktu tempuh ferry rute ke NDSM-Werf tersebut hanya sekitar 15 menit dan sandar di dekat lokasi pasar.

Untuk masuk ke pasar loak ini dipungut bayaran sebesar €5 (dewasa) dan €2 (anak-anak), sementara para penjualnya dikenakan bayaran sebesar €31 untuk stan sepanjang 4 meter dan jika memilih lokasi di hook dikenakan bayaran sebesar €37 dengan panjang stan yang sama.

Seperti pada umumnya sebuah pasar, kawasan ini juga menyediakan warung-warung tenda untuk sekadar menghilangkan dahaga juga makanan ringan khas seperti kentang goreng, saucijzenbroodjes, hot dog, kopi dan cokelat panas dengan harga yang juga terjangkau bagi pengunjung.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Amsterdam dan memiliki hobi berbelanja, pasar tersebut merupakan salah satu tempat wajib singgah untuk menemukan barang bekas yang unik dan langka.


Foto dan Teks: Hermanus Prihatna

Pewarta: Hermanus Prihatna | Editor:

Disiarkan: 10/06/2018 04:00