KABADDI MENUJU PENTAS DUNIA
Bagi masyarakat Indonesia, mendengar kata Kabbadi tentunya sangatlah asing. Olahraga khas Asia Selatan ini memang belum sepopuler bulu tangkis atau sepak bola. Bahkan kehadirannya di Asian Games 2018 ini belum mampu menarik antusiame dan perhatian penonton Indonesia.
Menurut situs World Kabaddi Federation, kabaddi tenar sejak ribuan tahun lalu. Mereka bahkan berani berargumen bahwa olahraga ini telah dimainkan sejak era perwayangan karena tercatat dalam manuskrip Mahabharata. Kabaddi sendiri berasal dari kata ‘kai pidi’ yang artinya ‘berpegangan tangan’. Kabaddi dikembangkan oleh suku Tamil, diperkenalkan oleh Bangladesh, dan dipopulerkan bleh India pada 1930-an. Pada 1950, pembentukan All India Kabaddi Federation (AIKF) membuat olahraga ini mulai mendapatkan perhatian dari seluruh dunia.
Sepintas, kabaddi mirip permainan anak-anak, gobak sodor, saling menangkap atau memegang bagian tubuh lawan. Meski demikian, olahraga ini tak sesimpel itu. Ada beragam aturan dan banyak hitung-hitungan untuk menentukan pemenang.
Setiap tim terdiri dari tujuh orang yang bermain dalam lapangan berukuran 10 x 13 meter. Sementara, untuk putri, kabaddi dimainkan di atas lapangan dengan ukuran 8 x 12 meter. Kabaddi dimulai saat raider (penyerang) salah satu tim memasuki pertahanan akhir daerah permainan lawan yang kemudian kerap disebut defender. Ia diharuskan menyentuh bagian tubuh lawan, entah itu kaki, tangan, maupun tubuh. Satu serangan hanya diberi batasan waktu selama 30 detik.Satu poin dihitung berdasarkan defender yang berhasil dipegang oleh raider. Semakin banyak lawan yang mampu diraih, akan ada poin tambahan. Namun, apabila raider gagal dan malah dilumpuhkan oleh defender, poin bakal berlaku sebaliknya. Bagi siapapun yang gagal, baik raider maupun defender, ia diharuskan untuk keluar lapangan.
Kabaddi mulai dilirik dunia saat India mengajukannya sebagai cabang olahraga eksebisi di Asian Games 1982 di New Delhi. Selang delapan tahun kemudian, olahraga ini resmi masuk agenda Asian Games. Ada 12 negara yang berpartisipasi dalam cabang olahraga kabaddi di Asian Games 2018. Termasuk Indonesia, yang menurunkan tim putra dan putrinya. Angka tersebut melonjak dari gelaran serupa empat tahun silam. Di Incheon, olahraga ini hanya diikuti sembilan negara dari total 45 negara Asian Games 2014.
Foto : Indrianto Eko Suwarso dan Syaiful Arif
Teks dan Editor : Prasetyo Utomo
Pewarta: Indrianto Eko Suwarso | Editor:
Disiarkan: 25/08/2018 19:00