MEMENUHI UNDANGAN SUCI TANAH HARAM
Musim haji belum lama usai. Kota Suci Mekkah di Arab Saudi mulai kembali ramai oleh umat muslim dari seluruh penjuru bumi. Mereka datang secara berkelompok untuk melaksanakan ibadah umrah. Umat melebur dan membaur untuk memenuhi ?undangan? Sang Khalik dan mendekatkan diri kepada-Nya di Tanah Haram.
Prosesi demi prosesi dijalani umat dengan khusyuk, ikhlas, dan berserah diri. Umrah dimulai dengan mengambil mikat di beberapa tempat yang telah ditentukan di pinggiran Kota Mekkah. Dengan hanya berbalut dua lembar kain putih ihram yang menutupi tubuh umat mengawali prosesi umrah.
?Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaika la syariika laka labbaik. Innal hamda wanni?mata laka wal mulka la syariika laka."
Kalimat talbiah dikumandangkan jemaah umrah di sepanjang perjalanan menuju tempat tersuci dalam agama Islam, Masjidil Haram.
Ketika mereka tiba di Masjidil Haram lalu mereka bertawaf, mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Dilanjut dengan prosesi sa?i, yakni berjalan sambil sesekali berlari kecil pulang pergi tujuh kali dari Bukit Safa menuju Bukit Marwah. Selepas sa?i, umat bertahalul, yakni memotong beberapa helai rambut, sebagai penutup dari prosesi ibadah umrah.
Tuntasnya umrah bukan berarti selesai aktivitas spiritual umat di pusat Kota Makkah al Mukarramah. Waktu tersisa mereka manfaat untuk beribadah, beriktikaf, dan berdoa sebanyak mungkin.
Enggan hati membiarkan waktu terbuang begitu saja, bilamana masih bisa bersujud dan menengadahkan tangan di depan Baitullah, bermunajat di Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim, mengusap Rukun Yamani dan Hajar Aswad, serta membasuh wajah dan menghilangkan dahaga dengan air zamzam.
Foto dan Teks: Ismar Patrizki
Editor : Prasetyo Utomo
Pewarta: Ismar Patrizki | Editor:
Disiarkan: 27/11/2018 19:00