RITUAL MANGNGARO WARISAN BUDAYA MAMASA
Mangngaro merupakan prosesi upacara kematian yang dilakukan masyarakat Mamasa di Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Prosesinya dimulai dengan mengeluarkan jasad leluhur dari liang kubur yang bentuknya seperti Lumbung "Alang" dan Goa Tanah atau Batu Lokko.
Kemudian jasad tersebut dibungkus ulang "Dibalun" yang diawali dengan upacara pemotongan kerbau serta babi. Jasad leluhur yang dikeluarkan "Diaro" dari kubur tersebut kemudian disemayamkan di tanah datar sekitar persawahan (Ratte) selama satu malam untuk proses pembungkusan ulang sebelum dimasukkan kembali ke dalam alang atau lokko.
Rangkaian Mangngaro diawali dari pembangunan tenda, mengeluarkan jasad dari sejumlah Liang kemudian diarak dan dipertemukan pada satu tempat yang sudah diatur oleh keluarga, selanjutnya diarak ke tenda yang sudah dibangun.
Arak-arakan menuju tenda diawali dengan barisan perempuan dengan pakaian adat lengkap sambil membentangkan kain merah yang disebut "Ma’titting". Disusul dengan anggota keluarga lainnya dan di barisan belakang adalah barisan jasad leluhur yang digotong kaum muda.
Setiba di tenda, barisan mengitari tenda dengan berjalan berlawanan arah dengan jarum jam sebelum akhirnya masuk ke dalam tenda. Setelah jasad leluhur diletakkan di tempat sesuai urutannya maka kaum perempuan kemudian melakukan ratapan kematian.
Pada malam hari, sambil membungkus ulang jasad leluhur, kaum laki-laki di luar tenda melakukan ritual Ma’badong, sementara perempuan di dalam tenda melakukan ritual Ma’sailo. Pada keesokan harinya kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau dan babi. Terakhir jasad diarak untuk dimasukkan kembali ke dalam liang Alang atau Lokko.
Foto dan Teks: Akbar Tado
Editor : Zarqoni Maksum
Pewarta: Akbar Tado | Editor:
Disiarkan: 11/10/2019 19:20