MENJAGA TRADISI MEDALI EMAS LAYAR
Bali adalah gudangnya atlet layar handal. Banyak nama-nama hebat muncul dari Pulau Dewata ini. Sebut saja Oka Sulaksana yang pernah mengharumkan Indonesia di pentas internasional. Pria kelahiran 29 April 1971 sudah mengarungi Asian Games sebanyak enam kali sejak tahun 1994 di Hiroshima hingga tahun 2010 di Guangzhou. Dua medali emas berhasil diboyong pada Asian Games 1998 dan 2002. Dia juga pernah berlaga di Olimpiade Atlanta/1996, Sydney/2000, Athena/2004 , dan Beijing/2008.
Dengan pengalaman dan segudang prestasinya itu, Oka sekarang membina dan melatih atlet-atlet muda di Sanur, Bali. Salah satunya adalah anaknya I Gusti Bagus Gopala Sulaksana dan atlet junior I Gusti Agung Danendra Hazel Devananda Kusumantara. Memasuki usianya di 50 tahun, Oka tetap berkomintmen dan berambisi mempertahankan tradisi Bali menjadi juara layar di PON.
Tahun ini, Oka akan memimpin tim layar Bali pada PON XX Papua dengan menargetkan tiga medali emas. Dia akan bertanding di nomor RSX putra sedangkan anaknya, Gopala di nomor RS One putra dan Danendra di nomor Bic Techno putra. Legenda selancar angin Indonesia ini berhasil meraih tujuh medali emas secara beruntun sejak PON XIII/1993 Jakarta hingga XIX/2016 Jawa Barat dan masih berambisi mendulang emas kedelapan.
Untuk meraih target itu, Oka bersama atlet layar Bali melakukan latihan intensif hingga berlayar ke tengah laut demi mendapat angin yang bagus dan arus air juga diperhitungkan agar manuver layar bisa maksimal. Selain melakukan latihan di Pantai Duyung, Sanur, Denpasar, tim layar Bali juga sempat melakukan latihan di Danau Batur, Kabupaten Bangli.
"Pemilihan berlatih di danau itu untuk mengantisipasi jika angin di Papua nanti kecil dan kondisi air datar sekaligus menempa fisik atlet layar Bali. Persiapan kami sudah maksimal dengan melakukan latihan enam kali seminggu," katanya.
Foto dan teks : I Nyoman Hendra Wibowo
Editor : Nyoman Budhiana
Pewarta: Nyoman Hendra Wibowo | Editor:
Disiarkan: 28/09/2021 10:15