KETIKA BALITA JADI PEMBALAP SEPEDA
Meski belum banyak dikenal di Indonesia, olahraga sepeda dorong atau push bike ternyata memiliki banyak peminat. Kompetisi Journalist MTB Push Bike Race 2022 yang digelar di Grand ITC Permata Hijau Jakarta akhir November lalu, mampu menggaet 217 peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Tak hanya peserta terlatih hasil didikan klub saja, kompetisi yang digelar oleh komunitas Journalist Mountain Bike (JMTB) itu juga diikuti ratusan peserta pemula yang belum lama menjajal push bike.
Para orang tua dari peserta punya beragam alasan mengikutkan buah hatinya dalam kompetisi push bike. Ada sebagian orang tua mengaku ingin menyiapkan putra-putrinya menjadi atlet sepeda profesional di masa mendatang. Sebagian orang tua lain mengaku tak memburu juara, namun hanya ingin mengenalkan anak pada olahraga sepeda. Selain melatih ketangkasan fisik, anak-anak juga belajar sportivitas saat berkompetisi.
Ada lagi beberapa orang tua yang punya alasan sederhana mengikutkan anaknya dalam lomba push bike. Yaitu agar anak tetap aktif bergerak, di tengah kecenderungan penggunaan gawai berlebih. Teknik bermain push bike yang sederhana dan lebih mengandalkan kekuatan kaki dan tangan, bisa dilakukan anak usia dini, bahkan balita usia 2 tahun sekalipun.
Dengan banyaknya peserta balita, maka tak heran, arena lomba push bike kerap diwarnai pemandangan khas anak-anak. Ada yang tertidur pulas jelang race dimulai. Ada yang merengek minta susu botol usai kelelahan berlomba. Ada pula yang menangis dan mogok melanjutkan lomba, karena terjatuh saat berlaga.
Apapun alasan dan tujuan para orang tua itu, rasanya semua setuju bahwa push bike bukan hanya soal uji fisik dan ketangkasan semata. Jatuh bangun di lintasan race juga mengajarkan kegigihan dan keuletan, dua sikap diri yang penting sebagai pondasi membangun kehidupan di masa mendatang.
Foto dan Teks: Andika Wahyu
Editor : Nyoman Budhiana
Pewarta: Andika Wahyu | Editor:
Disiarkan: 11/01/2023 13:35