Haru dan harap pengantar calon haji asal Jenneponto
Musim Haji tahun 2023 telah melalui tahap pemberangkatan di beberapa daerah untuk kedua kalinya dengan kuota seratus persen, setelah tidak dilaksanakan karena pandemi covid-19. Kegembiraan ini dirasakan oleh seluruh jamaah dan para petugas haji Indonesia, tidak terkecuali antusias tiap keluarga dan sahabat maupun kerabat para calon haji.
Seperti pengantar calon haji dari Kabupaten Jenneponto, Sulawesi Selatan, yang dikenal memiliki rasa solidaritas dan antusias serta kebersamaan yang sangat tinggi. Apabila musim haji telah tiba, dan mereka memiliki keluarga maupun kerabat yang akan berangkat melaksanakan ibadah haji, maka mereka akan berbondong-bondong untuk mengantarkannya sampai ke asrama haji.
Bahkan mereka rela menggunakan kendaraan bak terbuka dan menempuh perjalanan dari kampung mereka, Kabupaten Jenneponto ke Makassar dengan jarak sekitar 100 kilometer, hanya untuk mengantar keluarga dan para kerabat calon haji.
Sesampainya di Asrama Haji Sudiang Makassar, mereka beristirahat layaknya wisatawan yang mengunjungi tempat wisata yang membawa bekal dan menyantapnya secara bersama-sama. Sebagian dari mereka, ada yang mendirikan tenda di halaman asrama haji dan bahkan ada yang terpaksa tidur di kendaraan bak terbuka untuk menunggu jadwal keberangkatan calon haji kebarabat meraka.
Ketika bus yang membawa rombongan calon haji akan meninggalkan asrama haji menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, maka para pengantar memadati pintu keluar asrama haji untuk melihat langsung dan menyapa keluarga meraka yang ikut dalam rombongan calon haji itu. Seketika isak tangis disertai doa terus di lontarkan para pengantar itu sambil melambaikan tangan ke arah bus yang membawa para calon jamaah haji.
Mereka mengabadikan momen perpisahan yang penuh rasa haru dan suka cita itu dengan gawainya, sebagai pengobat rindu dikala keluarga dan kerabat berada jauh di tanah suci untuk menjalankan rukun Islam yang ke lima.
Mereka hanya mengharapkan agar para calon haji kerabatnya itu, kembali ke kampung halaman dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur. Dan mereka berdoa agar kelak di tahun-tahun mendatang, mereka juga dipilih Allah untuk menunaikan ibadah haji.
Ibadah haji yang dikenal juga sebagai Idul Adha atau Idul Qurban adalah ibadah penuh pengorbanan. Para calon haji rela mengorbankan harta, waktu, serta berpisah dengan keluarga dan kerabat karena bisa jadi mereka tidak akan berkumpul bersama-sama lagi. Semua itu mereka lakukan demi mencari ridho dan memenuhi panggilan Sang Maha Khaliq.
Foto dan teks : Abriawan Abhe
Editor : Yusran Uccang
Pewarta: Abriawan Abhe | Editor:
Disiarkan: 26/06/2023 16:51