Porang, komoditi andalan masa depan
Porang atau dalam bahasa latin disebut Amorphopallus muelleri blume merupakan tanaman umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat dan keunggulan. Selain rendah kalori dan juga bebas gula, porang bisa diolah menjadi berbagai bahan makanan hingga bahan kosmetik.
Komoditas ini merupakan produk yang menjanjikan dan memiliki masa depan cerah. Bahkan Presiden Joko Widodo meyakini bahwa porang akan menjadi makanan sehat di masa mendatang mengingat porang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Selain itu, budi daya porang juga sebagai terobosan inovatif untuk tingkatkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi.
“Saya tadi sudah menyampaikan kepada Menteri Pertanian untuk betul-betul kita seriusi komoditas baru ini komoditas porang,” ujar presiden saat meresmikan pabrik pengolahan porang di Madiun beberapa waktu lalu.
Kepala negara juga berharap komoditas porang ini dapat diekspor tidak hanya dalam bentuk mentahan dan barang setengah jadi, namun sudah dalam bentuk beras atau tepung porang. Porang juga memberikan nilai tambah yang baik, tidak hanya bagi perusahaan pengolah porang tetapi juga kepada para petani.
Selain ke China, Indonesia juga mengekspor olahan porang ke Taiwan, Jepang, Makau, Italia, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura dan Australia.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Misalnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali dan beberapa daerah lainnya dengan estimasi total luasan 47.641 hektare.
Data dari kementerian Perindustrian menyebutkan pemerintah menargetkan pada tahun 2024 produksi umbi porang akan mencapai 600.000 ton dari luas lahan sebesar 100.000 hektare.
Saat ini, terdapat 13 perusahaan yang menghasilkan chip porang dengan total produksi 22.833 ton per tahun, dan 6 industri pengolah porang yang mampu memproduksi tepung glukomanan dengan total produksi 1.180 ton per tahun.
Foto dan teks : Adeng Bustomi, Ahmad Subaidi, Anis Efizudin, Aribowo Sucipto, Siswowidodo, Zabur Karuru
Editor : Prasetyo Utomo
Pewarta: Adeng Bustomi, Ahmad Subaidi, Anis Efizudin, Aribowo Sucipto, Siswowidodo, Zabur Karuru | Editor:
Disiarkan: 17/08/2023 12:19