Pesta demokrasi dari Bumi Sikerei
Kabar Pemilu tersiar terdengar dari kota hingga pelosok desa hingga pulau terluar tak terkecuali Bumi Sikerei, Kepulauan Mentawai di sisi barat Indonesia, kepulauan dengan tradisi pengobatan tradisional oleh para tabib berkemampuan spiritual yang berjuluk Sikerei.
Meskipun pulau terluar yang termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), warga Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat tidak mau menyia-nyiakan kesempatan memilih mereka dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, termasuk para rantau yang menyempatkan pulang untuk memberi suaranya.
Data KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai menyebutkan TPS di kabupaten itu berjumlah 367 tersebar di 43 desa dan 10 kecamatan, sementara jumlah pemilih tetap sebanyak 66.129, meliputi 34.262 laki-laki dan 31.867 perempuan. Hampir setengah dari pemilih tetap, sejumlah 30.101 berada di Pulau Siberut, sebagai pulau terbesar dari empat pulau besar yang ada di kabupaten itu, sekaligus sebagai pulau asal Suku Mentawai.
Pulau ini terletak 150 kilometer sebelah barat Sumatera di Samudera Hindia, dengan lima kecamatan yakni Siberut Selatan, Siberut Utara, Siberut Tengah, Siberut Barat Daya dan Siberut Barat sebagai daerah terjauh. Logistik Pemilu 2024 didistribusikan dari pusat kabupaten di Tuapejat, Pulau Sipora ke Muara Siberut, Pulau Siberut, dan membutuhkan waktu dua hingga tiga jam perjalanan laut.
Perlengkapan TPS untuk kecamatan Siberut Selatan itu dibawa menggunakan enam long boat yang masing-masing dikawal petugas kepolisian. Sesampainya di dermaga, logistik dibawa ke gudang PPK, untuk kemudian didistribusikan beberapa hari kemudian.
Selanjutnya, distribusi melewati jalur sungai dan sebagian lagi jalur darat dengan lokasi terjauh berjarak enam jam dengan menggunakan 'pompong', perahu panjang bermesin tempel yang dapat mengarungi lika-liku sungai Rereiket.
Seorang Sikerei yang juga pemilik pompong, Aman Lepon, ikut membantu distribusi logistik ke kampungnya di Dusun Buttui, Desa Madobag. Sikerei merupakan pemuka adat dengan kemampuan pengobatan asli Mentawai yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dengan cara ritual tertentu.
Hampir di setiap dusun di daerah hulu Siberut Selatan, bermukim para Sikerei tersebut, meskipun tempat tinggal mereka sekarang sudah banyak yang berpindah ke daerah yang lebih dekat dengan jalan. Mereka biasanya dikenali dengan tato di sekujur tubuhnya, menghisap rokok daun, dan menggunakan kabit, celana dari kulit kayu.
Pada hari pencoblosan, para Sikerei juga berpartisipasi menggunakan hak pilihnya, mereka berbaur dengan masyarakat lain untuk merayakan pesta demokrasi demi masa depan yang lebih baik.
Para Sikerei berharap, presiden dan anggota legislatif yang terpilih dapat lebih memperhatikan nasib mereka di pedalaman, khususnya pembangunan yang merata dan harga kebutuhan pokok yang stabil.
Mereka juga berharap pemerintah yang baru nanti dapat ikut membantu anak-anak mereka untuk mendapat pendidikan terbaik hingga sukses dan dapat berkontribusi lebih banyak untuk kesejahteraan negeri tercinta, terlebih bagi Bumi Sikerei, tanah kelahiran mereka.
Foto dan teks : Iggoy el Fitra
Editor : Fanny Octavianus
Pewarta: Iggoy El Fitra | Editor:
Disiarkan: 16/02/2024 13:26