Dari Gang ke Gelanggang

Petinju berlatih di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Foto udara sejumlah petinju berlatih di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Petinju berlatih di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Seorang petinju membaca kumpulan artikel berita tinju di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Sejumlah petinju belajar bersama melalui medium video pertandingan tinju di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Sejumlah penonton menyaksikan pertandingan tinju yang diselenggarakan di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) mencoba bertanding tinju di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Petinju SAS Boxing Depok Andy Taniu (kanan) melepaskan pukulan saat pertandingan tinju kelas 51 kg di GOR Bulungan, Jakarta.
Pelatih SAS Boxing Depok Silem Serang (kanan) memberikan intruksi kepada atletnya saat pertandingan tinju di GOR Bulungan, Jakarta.
Sejumlah piagam penghargaan kejuaraan tinju yang diraih para petinju SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Pelatih SAS Boxing Depok Silem Serang (ketiga kiri) berfoto bersama para petinju didikannya di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.
Lima petinju berlatih bersama di SAS Boxing Depok, Jawa Barat.

    “Buk, Buk, Buk”. Suara pukulan terdengar keras silih berganti dari dalam sebuah gang di Kota Depok, Jawa Barat. Suara tersebut berasal sasana tinju sederhana bernama Silem Amanatun Soe (SAS) Boxing Camp Depok di Gang Mawar I, Sukamaju, Cilodong.
    Sejumlah petinju berlatih di tempat latihan yang didirikan sejak tahun 2018 oleh petinju profesional Silem Serang (33). Sasana tersebut menjadi salah satu tempat pelatihan serta pembibitan atlet tinju yang terdaftar di KONI Depok.
     Pemerintah Kota Depok melalui KONI Depok mendukung keberadaan sasana tinju tersebut dengan memberikan sejumlah fasilitas latihan seperti samsak dan sarung tinju. Lebih lanjut, dengan dukungan pemerintah, SAS Boxing Camp Depok juga mengadakan pertandingan tinju bernama “Baku Falungku”. Ajang tersebut bisa diikuti oleh siapa saja yang tertarik dengan olahraga tinju. Selain itu pertandingan tersebut juga menjadi langkah untuk menemukan bakat-bakat tinju pada generasi muda di Kota Depok dan mengembangkannya lebih lanjut ke level yang lebih tinggi sebagai petinju. 
    Sasana itu tidak hanya diisi aktivitas petinju yang berlatih rutin. Tapi juga menjadi lokasi pilihan para pelajar SMA yang bukan saja iseng mengamati latihan petinju tapi juga mengadakan pertandingan tinju diantara mereka sebagai pengganti tawuran. “Biasanya mah tawuran, ini saya mau coba berantemnya dengan tinju. Kan lagi hits tuh, apa-apa sekarang ributnya di ring tinju”, kata Ale salah seorang pelajar di Kota Depok.
    Hal ini sejalan dengan falsafah dasar pendirian sasana itu. “Tujuan utama dari SAS Boxing Camp Depok bukan dari segi bisnis. Saya membuat sasana ini untuk mengajak atau merangkul anak-anak remaja di Kota Depok untuk berhenti tawuran dan pergaulan bebas dengan berlatih tinju”, ungkap Silem.  
    Delapan atlet tinju saat ini fokus berlatih di sasana SAS Boxing Camp Depok. Beberapa diantaranya telah berhasil merebut penghargaan dan juara. Misalnya pada ajang Jakarta Boxing Open, Baku Falungku, dan Street Boxing Polda Metro Jaya. Selanjutnya, sasana tersebut menargetkan para atletnya bisa menembus seleksi Pra-PON sehingga bisa mewakili Jawa Barat pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). 


Teks dan Foto: Asprilla Dwi Adha
Editor : Andika Wahyu






 

Pewarta: Asprilla Dwi Adha | Editor:

Disiarkan: 19/05/2024 10:33