Ketika orel dan garuda mengepakkan sayap menjaga kedaulatan maritim
"Uraaa!... Uraaa!...", slogan ikonik dari Presiden Rusia Vladimir Putin itu bersahutan di tengah lapangan Stadion AAL Surabaya. Seruan pemantik semangat kemenangan dilontarkan kedua kubu pendukung tim Angkatan Laut Rusia dan TNI AL yang kala itu tengah bertanding tarik tambang. Sementara di sudut lain, tiga personel AL Rusia berlatih kebugaran fisik diiringi musik berirama energik. Kegiatan olah raga itu dilakukan sebelum dimulainya fase laut Latihan Bersama (Latma) Orruda 2024.
Latma Orruda 2024 merupakan agenda bilateral antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia di mana kegiatan tersebut merupakan latihan bersama yang pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia. Nama sandi Orruda diambil dari kombinasi simbol nasional kedua negara, yaitu Orel (elang Rusia) dan Garuda (Indonesia).
Latihan bersama yang diselenggarakan di wilayah Koarmada II Surabaya dan perairan Laut Jawa itu merupakan latihan Maritime Security yang terbagi atas dua fase yaitu Harbor Phase dan Sea Phase serta berlangsung pada 3-8 November 2024.
Adapun alat utama sistem senjata (alutsista) yang dikerahkan TNI AL antara lain KRI I Gusti Ngurah Rai-332 (KRI GNR-332), KRI Frans Kaisiepo-368 (KRI FKO-368), dan helikopter AS 565 MBE. Sedangkan Angkatan Laut Rusia menurunkan kapal perang Corvet Class seperti RF Rezky, RF Gromky, RF Aldar Tsydenzhapov, Medium Tanker Ship Pechenga, helikopter KA-27, dan kapal selam B-588 Ufa.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama latihan di antaranya Tactical Maneuvering Exercise (Tacman), Boarding Exercise (Boardex), Small Arms Firing At Sea (Safas), Photo Exercise, Flashing Exercise (Flashex), Flaghoist, Heli Crossdeck, Personnel Exchange, Closing at Sea, dan diakhiri dengan Farewell Pass serta Salute Form.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan bahwa Latma Orruda 2024 adalah agenda pertama antara Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Rusia. Harapannya, kegiatan ini akan berguna dalam memperkuat kerja sama strategis dan meningkatkan kemampuan operasional kedua angkatan laut serta dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan keamanan maritim di masing-masing wilayah.
Latma Orruda 2024 juga merupakan sebuah diplomasi militer dan menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga stabilitas kawasan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama di wilayah Indo-Pasifik.
Selama beberapa tahun terakhir, TNI telah terlibat dalam berbagai latihan gabungan dengan negara-negara ASEAN dan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Sementara latihan gabungan bersama China rencananya akan digelar pada 2025. Kerja sama semacam ini bukan hanya soal latihan teknis, melainkan juga memperkuat posisi diplomatik Indonesia di mata dunia.
Indonesia memilih prinsip politik bebas aktif atau non-blok yang tidak mengikuti pakta militer manapun. Indonesia ingin menjadi tetangga yang baik dan sahabat semua negara serta antipenjajahan. Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan pertamanya usai dilantik sebagai Presiden RI di Gedung MPR pada 20 Oktober 2024 yang mengatakan "Seribu kawan masih kurang, tetapi satu lawan terlalu banyak."
Foto dan Teks: Indrianto Eko Suwarso
Editor: R Rekotomo
Pewarta: Indrianto Eko Suwarso | Editor:
Disiarkan: 12/12/2024 09:59