Menjemput Asa di Lentera Jiwa

Pengurus Lentera Jiwa mengajak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa untuk untuk berinteraksi dan berdialog.
Pengurus Lentera Jiwa naik sepeda motor saat melakukan kunjungan rumah ke rumah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa di Desa Pangauban, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Pengurus Lentera Jiwa berjalan kaki saat melakukan kunjungan rumah ke keluarga dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa.
Pengurus Lentera Jiwa berbincang dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa saat kunjungan rumah (home visit) di Desa Pangauban, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Pengurus Lentera Jiwa berbincang dengan keluarga dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa saat kunjungan rumah.
Pengurus Lentera Jiwa mengantar pulang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa.
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa Eko (kanan) dan Lesmana (kiri) berjalan di depan mural tempat cuci motor di Desa Pangauban.
Ketua Lentera Jiwa Ating Nugraha (kanan) bersama pengurus berbincang dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa.
Pengurus Lentera Jiwa menggunakan sarana kesenian saat kegiatan pendampingan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa.
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa mengikuti kegiatan di gedung serbaguna Lentera Jiwa.
Pengurus Lentera Jiwa melakukan pendekatan kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau sobat jiwa melalui aktivitas bersama.
Pengurus Lentera Jiwa Usep Suherlan (kiri), Tini Suhartini (kedua kiri), Deden Ahmad Turmudi (kedua kanan) dan Rine Kurniawati (kanan) berpose untuk sesi foto di Desa Pangauban, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

Pagi itu sinar mentari terlihat malu-malu di antara awan yang kelabu. Dua orang Perempuan berompi merah marun berjalan kaki di antara rumah warga di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.



Mereka adalah pengurus Lentera Jiwa yang hendak melakukan kunjungan rumah ke pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sudah berangsur pulih. Kunjungan tersebut untuk memastikan ketersediaan obat, kesehatan serta informasi perkembangan terkini dari pasien ODGJ itu.



Lentera Jiwa merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melalui Fuel Terminal (FT) Bandung bersama Pemerintah Desa Pangauban.



Program yang telah dimulai sejak tahun 2022 ini berfokus kepada pemberdayaan dan pemulihan secara berkelanjutan bagi orang dengan gangguan jiwa atau sobat jiwa agar memiliki fungsi sosialnya kembali.

Memiliki pesan “No stigma, Sayangi Jiwa dan Peduli Sesama”, program pemberdayaan untuk sobat jiwa ini menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, memberikan dukungan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.



Selain melakukan kunjungan rumah, bentuk program yang dijalankan ini meliputi edukasi bertahap ke masyarakat, pemulihan dan pemberdayaan yang melibatkan sobat jiwa dengan memberikan pelatihan keterampilan seperti usaha cuci motor.



"Kami memberikan pelatihan dan memberdayakan sobat jiwa sesuai dengan keahlian dan keinginannya masing-masing", ucap Ating Nugraha sebagai Ketua Lentera Jiwa.



Pengurus program tersebut mencatat di Desa Pangauban terdapat 26 sobat jiwa dan 12 di antaranya sudah berangsur pulih serta mampu bekerja secara mandiri. Bagi mereka, metode pengobatan atau pemulihan berbasis lingkungan sekitar lah yang paling dibutuhkan dan efektif diterapkan bagi sobat jiwa untuk kembali berdaya selain dari faktor farmakologis.



Fokus pengurus selalu menitikberatkan pendekatan serta edukasi terhadap keluarga, tetangga serta lingkungan pekerjaan untuk lebih peduli dan menerima dengan tangan terbuka atas keberadaan sobat jiwa yang telah kembali.



"Tujuan utamanya untuk mengurangi stigma negatif yang selama ini melekat di masyarakat dengan memberikan edukasi, peningkatan kesadaran, serta membangun pemahaman yang lebih inklusif tentang pentingnya kesehatan jiwa," kata Titin Suhartini sebagai pengurus program tersebut.



Kehadiran program ini diharapkan mampu menjadi sarana bagi sobat jiwa menjemput asa untuk kembali pulih seperti sediakala dan kembali berdaya. Tidak lagi dipandang sebagai beban bagi keluarga maupun lingkungan sekitar.



 



Foto dan teks: Abdan Syakura



Editor: Zarqoni Maksum



 



 

Pewarta: Abdan Syakura | Editor:

Disiarkan: 08/06/2025 13:53