Langkah mulia agen tumpas TBC
Empat perempuan kader Agen Tumpas TBC berkumpul di Sekretariat RW 09 Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat. Setelah itu mereka melangkahkan kaki menuju rumah-rumah warga di kawasan Kampung Siaga TBC RW 09, Jelambar Baru, Jakarta Barat.
Berbekal perlengkapan alat kesehatan dan masker serta niat mulia, mereka mendatangi pasien pengidap tuberkulosis (TBC) untuk melakukan pendampingan psikososial dan pengobatan demi memutus rantai penularan TBC.
Mereka adalah bagian dari 27 kader yang aktif di wilayah tersebut. Salah satu tugas pokok mereka yakni melakukan investigasi atau skrining kepada keluarga hingga kerabat yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien agar segera terdeteksi penularan TBC di wilayah tersebut.
Juriah, salah satu kader Agen Tumpas TBC, mengungkapkan bahwa ia dan rekan lainnya memiliki cita- cita yang sama yakni agar lingkungan tempat tinggalnya sehat dan terbebas dari kasus TBC.
Tak hanya di Jelambar Baru, Jakarta Barat. Salah satu kader agen Tumpas TBC bernama Yamiyati juga melakukan pendampingan pasien TBC di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
Ia bersama 12 kader lainnya bahkan menyediakan inovasi layanan gratis yang diberi nama Ojek Pasien TBC yang Telat Ambil Obat (ONTEL TBC). Mereka siaga mengantarkan pasien yang kesulitan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan mengambil obat ke puskesmas.
Misi mulia yang dilakukan Yamiyati dan koleganya sejak 2018 itu tidak selalu berjalan mulus. Namun, berkat pelatihan psikologis dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, ia berhasil meyakinkan pasien yang menolak pengobatan. "Saya senang melihat pasien yang saya dampingi semangat untuk sembuh, karena kesembuhan mereka juga untuk keluarga", ujarnya.
Sementara itu, agar tetap sehat dan tidak tertular TBC saat bertugas, puskesmas juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga memberikan vitamin bagi para kader.
Kini, gerakan serupa telah menyebar ke 274 rukun warga di seluruh DKI Jakarta.
Hal ini merupakan contoh implementasi kerja nyata pemerintah melalui Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC untuk merespons tingginya kasus TBC, yang menurut data Kementerian Kesehatan per Maret 2025 telah mencapai sekitar 889.000 kasus.
Gerakan ini bukan sekadar upaya, melainkan sebuah manifestasi kolaborasi pemerintah dan masyarakat. Langkah-langkah kecil yang diambil oleh para kader agen tumpas TBC tersebut diharapkan bisa membantu mencapai target eliminasi tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2030, atau 20 tahun lebih cepat daripada target global.
Foto dan teks : Sulthony Hasanuddin
Editor : Fanny Octavianus
Pewarta: Sulthony Hasanuddin | Editor:
Disiarkan: 15/08/2025 23:10