Mari Bersulang buat Higuain

Hat-trick Gonzalo Higuain, bintang Real Madrid yang digadang akan dijual musim depan ternyata berbuah manis. Gol demi golnya meluncurkan Argentina yang tertatih-tatih di babak penyisihan grup Amerika Selatan sebagai tim terakhir yang meraih tiket ke Piala Dunia, ternyata bakal meluncur mulus ke babak 16 besar. Mereka tinggal bermain seri melawan Yunani yang semalam mengirim sang elang super pulang ke Nigeria.

Diego Maradona akhirnya bisa dimaafkan karena mencoret nama-nama pahlawan Inter yang sangat cemerlang. seperti Javier Zanetti dan Esteban Cambiasso. Dia juga boleh berbagga karena memutuskan memasukkan menantunya, Sergio Aguerro, ujung tombak Atletico Madrid, ke lapangan menggantikan penyerang tangguh Carlos Tevez pada menit ke 77. Sejak saat itu, Argentina semakin berkuasa mengontral permainan, meskipun Korsel tetap ngeyel dan begitu bersemangat mencetak.gol.

Alih-alih mencetak gol, Korsel malah harus menerima guratan nasib. Sesaat setelah memperoleh umpan Lionel Messi, Aguero berlari kencang mengirimkan umpan silang ke Higuain yang berhasil mengarahkan sundulannya ke sudut kiri gawang Jung Sung-Ryong. 4-1 buat Argentina, skor yang barangkali menghentikan perjuangan gagah berani para pejuang Taeguk.

Higuain mendapat "standing ovation" sambutan meriah dari fans Argentina yang riuh menghembuskan Vuvuzela dari tribun penonton, ketika Maradona menariknya untuk digantikan dengan Mario Bolatti. Seluruh kru di bench Argentina menyambut Higuain dengan pelukan sukacita tanda lolosnya kes tango yang bergerak mengikuti irama kemenangan.

Ini hat-trick perdana Higuain dalam penampilan pertamanya di ajang Piala Dunia. Hat-trick terakhir di Piala Dunia adalah pada 2002, saat Pedro Pauleta mempersembahkannya untuk timnas Portugal. Hat-trick terakhir yang dialami Argentina adalah pada tahun 1998, saat striker berambut pirang, Gabriel Batistuta melesakkan tiga gol ke gawang Jamaica.

Pertarungan dua pemenang laga perdana grup B ini berlangsung terbuka dan menarik untuk dinikmati. Argentina menampilkan permainan yang jauh lebih menarik ketimbang penampilan perdana mereka meskipun berhasil menekuk Nigeria dengan gol semata wayang dari bek kiri Gabriel Heinze yang memang sangat fasih menyerang dari sayap. Gol yang mengingatkan kita pada penampilan Heinze yang juga mencetak gol perdana pada debutnya di Manchester United.

Maradona yang menjadi pusat perhatian kamera televisi peliput Piala Dunia akhirnya dapat tersenyum lebar saat timnya mampu merampungkan laga dengan kemenangan telak yang mengantar mereka ke babak selanjutnya. Dalam shoot yang "close" terlihat ada semacam rosario yang melilit, melingkar di genggaman tangannya. Mulut Sang Tangan Tuhan terlihat komat kamit -- meskipun tertutup kumis lebat -- semacam memanjatkan doa entah kepada siapa.

Masih dengan setelan jas kelabu yang tampak kebesaran, Maradona tampak tetap terlihat penuh percaya diri saat memimpin segenap kru negerinya Eva Peron itu. Jika ada airmata, barangkali itu adalah perlambang kebahagian yang mirip dengan syair Andrew Lloyd Webber dalam opera yang sangat terkenal "Evita". Opera yang sempat diangkat sutradara Alan Parker ke layar lebar dengan bintang Madonna sebagai Eva Peron dan Antonio Banderas memerankan pria bernama Che.

Saat melakukan rehabiltasi akibat kecanduannya terhadap narkoba di Cuba, sekitar tahun 2005-an, Maradona membuat tattoo Che Guevara di lengan kirinya. Satu lagi rajah Fidel Castro direkatkan abadi di betis luar kiri Maradona. Kecintaannya pada Cuba adalah pada kedua tokoh yang sangat berpengaruh itu. Rajah Che yang kebetulan adalah figur pejuang rakyat kelahiran Argentina adalah bentuk penghormatannya pada gerilyawan ganteng itu.

Yang jelas katanya kepada pers suatu saat, dengan tattoo Che di lengan, dia akan selalu merasakan kehadiran idolanya dalam hati dimanapun Maradona berada. Sementara tentang rajah Fidel di betisnya, Sang Tangan Tuhan bertutur, "bersua dia ibarat menyentuh langit dengan tanganku. Selain Tuhan, Fidel yang membuatku hidup".

Akankah lolosnya Argentina ke babak 16 besar akan menjadi perjalanan firasat untuk 6 laga lagi bagi mereka untuk dapat lagi hadir di sini, di stadion termegah Piala Dunia Afrika Selatan. Tempat mereka menaklukkan lawan, wakil terkuat dari Asia, Korea Selatan dengan angka meyakinkan. Di Soccer City Stadium, Johannesburg, tempat perhelatan terakhir partai final Piala Dunia 2010 untuk meraih hegemoni sepakbola yang sesungguhnya.

oscar motuloh
kurator Galeri Foto Jurnalistik Antara

(Foto: Antara/Reuters/Enrique Marcarian)

Pewarta: Oscar Motuloh | Editor:

Disiarkan: 18/06/2010 04:51