Sheva Masih Ada Di Sini
"Tomorrow never knows"
-Beatles
Laga penutup dari pertarungan perdana Grup D yang mempertemukan tuan rumah Ukraina vs Swedia menjadi hiburan tersendiri usai laga yang amat membosankan antara musuh bebuyutan Perancis vs Inggris yang berakhir seri 1-1. Di NSC Olimpiyskiy, Stadion Olimpik Kyiv, ujung tombak kebanggaan Ukraina, Andriy "Sheva" Shevchenko, ternyata masih membawa tuah istimewa bagi negeri, fans fanatik dan pelatih yang dicintainya, Oleg Blokhin. Yang disebut terakhir adalah pria yang tetap memberi kepercayaan bagi Sheva untuk turun sebagai ujung tombak sekaligus kapten kesebelasan yang memimpin anak-anak Biru-Kuning, meskipun usianya telah menginjak 35 tahun. Usia senja bagi atlet sepakbola, apalagi dengan peran sebagai ujung tombak.
Bergabung di Grup D bersama dua mantan juara dunia, Inggris dan Perancis, serta tim Swedia yang disegani, Ukraina hanyalah anak bawang bagi para pengamat sepakbola dunia. Namun mantan pemain terbaik Eropa 1975, Oleg Blokhin, yang menjadi maskot Dynamo Kiev (1969-1988) itu, berhasil membangun tim agresif yang punya semangat juang tinggi. Hingga wasit wasit Cuneyt Cakir asal Turki menghembuskan peluit kick-off, tim Viking Swedia yang turun dengan Zlatan Ibrahimovic sebagai kapten tetap diunggulkan jauh di atas tim "Zhovto-Bakytni" alias "Kuning-Biru". Tanpa laga kompetitif, karena lolos langsung sebagai tuan rumah, Ukraina segera mengambil inisiatif penguasaan lapangan dan bermain tanpa memperlihatkan rasa gentar.
Laga penting grup itu otomatis mempertemukan dua ujung tombak AC Milan berbeda jaman, Ibra vs Sheva. Sorot kamera tentulah mengarah pada Ibra, sang bintang Milan saat ini. Pemain berpostur tinggi besar itu amat berbahaya, sementara Sheva hanya beroleh sisa perhatian. Apa sih yang dapat dilakukan striker berusia 35 tahun yang keluar masuk ruang perawatan karena terlalu sering cedera? Namun dengan kematangan strategi Blokhin yang didukung rekan setim yang dimotori gelandang kawakan Andriy Voronin (Dinamo Moskva) dan dua sayap yang energik, Andriy Yarmolenko (Dynamo Kiev) dan Evgeni Konoplyanka (Dnipro), Sheva terlihat penuh percaya diri memimpin rekan-rekannya di lapangan.
Meskipun Sheva harus berkali-kali meraung di lapangan karena kerap diambil pemain-pemain Swedia, dia tetap bergerak mencari celah yang tepat. Penguasaan lapangan kemudian berhasil diraih Ukraina, kombinasi umpan-umpan anak-anak Kuning-Biru mulai mengalir, tapi skor kacamata menutup laga babak pertama.
Di tengah gerak agresif tim tuan rumah, malapetaka itu datang. Memasuki menit ke-55, Ibra menusuk sayap kiri Ukraina, melewati bek Evhen Selin yang tersentuh dan mengerang seraya terjatuh. Meskipun wasit diam saja, konsentrasi bek Ukraina terhenti karena peristiwa itu. Tak ada peluit wasit, Ibra terus memasuki jantung pertahanan Ukraina mengirim umpan yang dikembalikan Kim Kallstrom menjadi umpan mendatar. Ibra pun mendorong bola itu dengan kaki dalamnya melaju melewati kiper Shaktar Donetsk, Andriy Pyatov. Itulah gol internasional ke-34 Ibra dari 78 penampilannya bersama timnas Viking orisinal. Anak-anak Ukraina hanya bisa tertegun, mereka mungkin mempertanyakan sportivitas Ibra cs atas kejadian sekejap tadi. Apalagi saat Ibra melakukan selebrasi, Selin masih menggelepar di lapangan sampai tim medis menyemprotkan "pain killer" ke betisnya.
Blokhin menggelengkan kepala menyaksikan peristiwa itu dari bench. Tapi anak-anak Ukraina harus melupakan kepahitan itu dengan cara menggedor lebih agresif lagi gawang Andreas Isaksson (PSV) yang sesungguhnya bermain kurang cemerlang malam itu. Tibalah tuah Sheva pada menit ke-62. Dia melihat peluang saat berdiri di antara bek Swedia yang tinggi. Sheva, yang membaca umpan akurat Andriy Yarmolenko, bergerak mengelabui bek tangguh Swedia, Olof Mellberg, yang lama bermain di Aston Villa. Tandukan Sheva tajam terarah, membuat kiper Andreas Isaksson mati langkah. Satu gol indah sepanjang laga perdana yang umumnya berlangsung monoton. Tujuh menit kemudian, Konoplyanka mengambil sepak pojok. Sheva yang dihalang-halangi kapten Swedia Zlatan Ibrahimovic bergerak menyongsong bola, namun dia tetap kalah cepat dengan insting Sheva yang menanduk bola kencang melewati pinggang bek Swedia Mikael Lustig dan tipis menembus jala di tiang dekat Isaksson yang lagi-lagi tak berkutik. Itulah gol spektakuler, bisa dikatakan yang terbaik, dari seluruh lagi Piala Eropa 2012 sejauh ini.
NSC Olimpiyskiy seakan pecah. Seluruh pemain berhamburan ke bench melakukan selebrasi seolah laga telah berakhir. Nama Sheva kembali membahana. Mata Sheva berbinar menatap sambutan luarbiasa itu. Barangkali dia teringat bagaimana Jose Mourinho memperlakukannya untuk duduk manis di bench Chelsea tempo hari, hingga dia terbuang dan menemukan dunianya kembali di tanah air bersama kesebelasan yang dulu melahirkannya, Dynamo Kiev. Sampai kemudian Blokhin, yang juga nadi klub Kiev, merekrutnya sebagai kapten Ukraina di Piala Dunia 2006 dan masih tak berubah hungga dia membuktikan bahwa Sheva masih ada di sini, di tanah airnya.
Unggul 2-1, anak-anak Blokhin tak mengendurkan serangan. Tapi dia menarik Sheva dan Voronin sebelum terjadi apa-apa. Swedia menggencarkan serangan frontal tapi pertahanan dan kiper Pyatov bermain cemerlang. UEFA.com mencatat tim tuan rumah mendominasi 66 persen penguasaan bola dengan 13 tembakan ke gawang dan selusin upaya dari Swedia. Begitu wasit menutup laga yang menegangkan dan seru itu, di bench dua punggawa Ukraina Voronin dan Sheva berpelukan gembira, seluruh pemain melampiaskan keriaan dengan mengerubungi Blokhin, melanjutkan selebrasi gol kedua Sheva yang tadi tertunda waktu. Sekarang mereka bebas melampiaskan ekspresi kemenangan yang sekaligus menghancurkan pandangan miring atas eksistensi mereka. Sheva berlari seperti melakukan "victory lap", mengelilingi setengah lingkar lapangan. Matanya berkaca menyambut sorak-sorai dan pekik gembira fans tuan rumah. Meskipun di lapangan ini, partai final akan dimainkan pada 2 Juli nanti, bolehlah Sheva di ujung karirnya bermimpi menjejak asa bersama timnya di sana. Bukankah jalan untuk melalui rintangan grup sekarang terbuka sepanjang mereka benar-benar berniat untuk mewujudkannya?
oscar motuloh
penikmat sepakbola
Foto: Pemain Ukraina Andriy Shevchenko (kanan) saat menjebol gawang Sweden dalam laga Grup D Piala Eropa 2012 di stadion Olympic, Kiev. (REUTERS/Michael Dalder)
Pewarta: Oscar Motuloh | Editor:
Disiarkan: 12/06/2012 14:36