SEMANGAT PENGABDIAN SANG PAHLAWAN

Sejumlah guru berkumpul di tempat penitipan sepeda di desa Tondowesi, Nganjuk, sebelum bersama-sama berjalan kaki menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru berjalan kaki menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru melintasi tepi sungai menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru menyeberangi sungai menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Seorang guru membantu rekannya melewati jalan setapak yang berlumpur menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru disambut siswanya saat tiba di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru menyeberangi sungai menuju SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Foto kolase tenaga pengajar dan siswa SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah guru SDN Pojok Klitih III melintasi sungai usai mengajar di Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Papan absensi siswa kelas 4 SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Seorang guru memakai sepatu sebelum mengajar di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Guru kelas 6 Agus Subekti (54) mengajar tanpa menggunakan alas kaki dan kondisi celana basah di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Seorang guru menuliskan materi di papan tulis saat proses belajar mengajar di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Sejumlah siswa mencium tangan guru saat pulang sekolah di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Suasana kegiatan belajar mengajar yang diikuti siswa kelas 2 dan 4 pada satu ruangan yang dipisah menggunakan papan kayu di SDN Pojok Klitih III, Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.

Pagi itu, seperti juga pagi-pagi sebelumnya, sejumlah orang berjalan menyusuri jalan setapak hingga sampai di pinggir sungai yang mengalir cukup deras di saat musim penghujan. Rombongan orang berseragam itu menyeberangi sungai dengan menyeburkan ke air sambil menjunjung tas dan sepatu agar tidak kebasahan.

Jangan salah kira, mereka bukanlah rombongan petani menuju ladang sawahnya namun mereka adalah guru-guru yang sedang berangkat menuju sekolah dasar di desa terpencil di Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki saat musim penghujan. Di musim kemarau, para guru masih bisa melintasi sungai yang airnya menyusut dengan kendaraan bermotor atau sepeda, namun ketika musim penghujan tiba air sungai meluap, akibatnya mereka harus terlebih dahulu menitipkan sepedanya di sebuah tempat, dan harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 1,5 jam menyusuri jalan setapak menuju lokasi sekolah SDN Pojok Klitih III di Dusun Nampu, Kecamatan Plandaan.

Mereka Agus Subekti (54), Trisno (52), Karmun (34), Laila (35), Khoirul (29) sudah mengajar selama lima tahun di tempat terpencil itu, sementara sedang dua lainnya masih bersatus tenaga pengajar tidak tetap. Mereka sehari-hari harus berjibaku menemui anak didiknya berjumlah 16 siswa di sekolah yang berjarak sekitar 50 kilometer dari kota Jombang. Meski kondisi sekolah masih sederhana, namun para murid tetap antusias untuk menuntut ilmu seperti murid murid sekolah lainnya.

Mengingat lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau, jam belajar siswa terpaksa harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jika langit terlihat mendung dan akan hujan, maka para siswa harus pulang lebih cepat, para guru itu tidak mau ambil resiko, karena sebagian siswa sekolah itu bertempat tinggal jauh dari sekolah dan harus menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. Tentu sangat membahayakan jika air sungai makin tinggi dan deras akibat hujan yang turun.

Kisah perjungan para guru yang mengabdikan dirinya di daerah-daerah terpencil memang selalu memunculkan keharuan, tak terkecuali di ujung Kabupaten Jombang ini. Semangat para guru SDN III Pojok Klitik ini seolah menjadi cermin betapa semangat pengabdian tak pernah surut dari sanubari para guru apapun kondisinya dan selayaknya menyandang gelar pahlawan meski tanpa tanda jasa.

Foto dan Teks: Syaiful Arif

Pewarta: Syaiful Arif | Editor:

Disiarkan: 16/03/2016 14:00