MEMBANGUN DESA MANDIRI ENERGI GAS

Warga melintasi jalan kampung dengan membawa sapi ternak di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Warga memberi makan sapi miliknya di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga mengumpulkan kotoran sapi pada pagi hari di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Pekerja menyusun batu-bata saat membangun digester biogas sapi di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga mengontrol endapan kotoran sapi pada digester biogas di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga mengontrol saluran pipa biogas yang dialirkan ke rumah di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga menunjukkan tekanan biogas yang dialirkan ke rumah di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga membuka keran kontrol utama pada saluran pipa biogas digester biogas yang dialirkan ke rumah di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga memasang selang saluran biogas pada kompor di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Lampu petromak biogas dinyalakan oleh warga untuk digunakan penerangan rumahnya di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Warga menyalakan lampu petromak biogas untuk digunakan penerangan rumahnya di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Seorang warga membukan keran saluran biogas yang dialirkan ke rumah di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.
Warga menyalakan kompor biogas untuk digunakan memasak di Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah.

Produksi dan penggunaan energi minyak dan gas bumi tampaknya terus meningkat dan dimungkinkan potensi energi tersebut akan berkurang dan habis di masa yang akan datang. Berbagai cara inovasi pun terus dilakukan dan dikembangkan sebagai langkah penghematan energi bahan bakar minyak dan gas bumi.

Seperti yang dikembangkan di Desa Urutsewu, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah. Sejak tahun 2007 sebuah inovasi bahan bakar gas buatan dari kotoran sapi terus dikembangkan hingga sekarang yaitu Biogas Sapi.

Sebelum adanya pengembangan energi biogas di desa tersebut para warga masih menggunakan bahan bakar minyak dan gas LPG untuk memasak. Lambat laun pengembangan biogas terus dilakukan. Hingga kini telah dibangun sebanyak 40 instalasi digester biogas sapi yang dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga digunakan sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan pada lampu petromak.

Warga yang sebagian besar adalah peternak sapi yaitu sebanyak 120 peternak, tidaklah kesulitan dalam mencari bahan dasar dalam pembuatan biogas. Setiap pagi para penernak mengumpulkan kotoran sapi lalu dihaluskan dengan air. Setelah itu kotoran sapi tersebut diendapkan ke dalam digester biogas agar menghasilkan gas.

Untuk membangun desa mandiri energi gas, setiap tahun Pemerintah Desa Urutsewu menargetkan minimal membangun 10 digester biogas sapi, yang diharapkan dapat dimanfatkan oleh warga setempat sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya serta menghemat penggunaan energi minyak dan gas bumi.


Foto dan Teks: Aloysius Jarot Nugroho

Pewarta: Aloysius Jarot Nugroho | Editor:

Disiarkan: 19/05/2018 17:00