MENCARI BERKAH DI GUNUNG PUTUO

Dua biksu berada di dekat batu yang berisi pahatan ajaran Dewi Kwan Im.
Pemandangan salah satu kuil pemujaan Kwan Im yang dibangun di tepi pantai.
Ribuan pengunjung berdoa dan berwisata di pelataran patung Dewi Kwan Im.
Seorang warga Cina berdoa dengan uang 100 Yuan di pelataran patung Dewi Kwan Im.
Ratusan pengunjung berada di pelataran patung Dewi Kwan Im.
Seorang warga Cina memasuki salah satu kuil pemujaan Dewi Kwan Im.
Ratusan umat beribadah di halaman Kuil Puji.
Sejumlah umat berdoa di depan patung Dewi Kwan Im.
Seorang warga Cina meraba pahatan berbentuk kepala naga untuk memohon berkah.
Ribuan gembok beserta tulisan doa terkunci di sebuah pagar pembatas di jalan menuju Kuil Puji.
Para pengunjung meraba dan bersandar di sebuah batu berbentuk kerbau.
Patung Dewi Kwan Im yang berbahan perunggu menjulang setinggi 33 meter diyakini sebagai dewi welas asih.

Bagi umat Buddha di Cina, Gunung Putuo (Putuoshan) merupakan salah satu dari empat gunung suci di Negeri Tirai Bambu selain Wutaishan, Jiuhuashan dan Emeishan.

Putuoshan yang berketinggian sekitar 300 meter di atas permukaan laut itu juga merupakan sebuah pulau yaitu salah satu dari 1.390 pulau di teluk Zhoushan, Provinsi Zhejiang.

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit menyeberang dengan kapal ferry dari Pelabuhan Wugongzhi ke Pulau Putuoshan. Setiap harinya ribuan pengunjung meramaikan aktivitas penyeberangan ke pulau tersebut.

Pulau seluas 12,5km persegi itu dihuni sekitar 1.000 biksu dan sekitar 10 ribu orang penduduk lokal serta pendatang yang bekerja di bidang pariwisata seiring berkembangnya taman nasional Putuoshan itu menjadi tempat wisata.

Seorang pemandu wisata di kawasan itu menyebutkan tingkat kunjungan wisatawan ke Putuoshan mencapai 30 ribu orang per hari.

Di kawasan Putuoshan terdapat 43 kuil kuno tersebar di berbagai tempat yaitu kuil yang diperkirakan dibangun pada 600-900 Masehi.

Kuil yang sebagian besar tempat pemujaan Dewi Kwan Im (Gwan Yin) itulah yang menjadi daya tarik dan tujuan utama ribuan umat Buddha serta pengunjung lainnya, tak terkecuali para orang tua dari berbagai daerah di Cina yang ingin mengisi waktunya dengan kegiatan spiritual sekaligus berwisata.

Ada empat tempat pemujaan terbesar di antara kuil yang ada kawasan itu yakni Kuil Puji, Kuil Fayu, Kuil Huiji dan pelataran patung Dewi Kwan Im (Gwan Yin).

Berdasarkan cerita rakyat Cina, keberadaan tempat ibadah umat Buddha di Putuoshan berawal dari keinginan seorang biksu asal Jepang untuk kembali ke negerinya dengan membawa patung Dewi Kwan Im. Namun dalam perjalanannya, perahu yang ditumpanginya terkena badai sehingga dia gagal membawa patung tersebut ke negerinya.

Setelah melakukan pemujaan, biksu tersebut akhirnya mendirikan kuil di lokasi itu yang semula merupakan kediaman seorang nelayan.

Dewi Kwan Im diyakini sebagai sosok wanita cantik titisan dewa yang turun ke bumi untuk menolong manusia dari penderitaan. Kwan Im juga melambangakan dewi welas asih dan penyayang.

Sejak itulah Putuoshan menjadi tanah suci dan banyak umat Buddha datang ke tempat tersebut untuk memohon berkah.

Sama halnya dengan di Indonesia, umat Buddha di lokasi itu menggelar doa-doa dengan menyalakan dupa, kemudian bersujud memohon berkah kepada Dewi Kwan Im serta bersedekah.

Selain dengan berdoa di kuil mereka juga banyak yang menggelar sebuah prosesi yang juga dipercaya dapat membawa berkah.

Ada yang mempercayai berbagai harapan cinta mereka akan terpenuhi dengan memasang kunci gembok beserta tulisan doa pada rantai pembatas tebing di kawasan itu.

Ada juga yang mengelus dan bersandar di sebuah batu menyerupai kerbau di dekat batu besar yang bertengger di puncak bukit untuk mendapat berkah dan terhindar dari penyakit.

Kepercayaan akan kesucian gunung tersebut disertai pengelolaan sektor pariwisata yang baik membawa ribuan pencari berkah berkunjung untuk kemudian membawa berkah bagi biksu dan penduduk setempat.


Foto dan Teks: Nyoman Budhiana

Pewarta: Nyoman Budhiana | Editor:

Disiarkan: 25/05/2018 00:00