Menjaga kelestarian karst sebagai laboratorium alam

Foto udara kawasan karst di Desa Bojong, Kecamatan Karanunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pelatihan instruktur caving menjelaskan penggunaan tali kepada peserta.
Pelatihan instruktur caving menjelaskan penggunaan tali kepada peserta pada.
Peserta bersiap menggunakan alat Single Rope Technique (SRT) caving sebelum masuk kedalam gua.
Alat Single Rope Technique (SRT) caving terpasang didekat mulut gua pada penelusuran gua vertical di Gua Pasir Taraje.
Peserta memasuki gua menggunakan tali saat penelusuran gua vertical di Gua Pasir Taraje.
Pelatihan instruktur caving menyelusuri lorong Gua Bojong.
Habitat kelelawar (Chiroptera) di Gua Bojong.
Pelatihan instruktur caving memperlihatkan seekor kelelawar (Chiroptera) saat penelusuran gua horizontal di Gua Bojong.
Pelatih instruktur caving dan peserta meneliti stalaktit di Gua Bojong.
Pelatihan instruktur caving menelusuri dan menerobos aliran sungai Gua Bojong.

Sejumlah pemuda-pemudi dengan pelindung kepala helm speleo, helm khusus untuk kegiatan penelusuran gua, tampak serius memperhatikan instruktur memberikan materi tentang penggunaan tali.

Berbagai alat dipersiapkan sebelum para peserta memasuki mulut gua dengan dinding batu gamping yang besar dan menjulang di setiap sisinya.

Peserta yang berasal dari berbagai organisasi pecinta alam itu bakal belajar menelusuri kawasan karst Tasikmalaya wilayah selatan.

Mereka akan diajarkan cara menggunakan alat caving dan teknik penulusuran gua vertical dan horizontal saat menjelajahi gua vertical dan horizontal yaitu Gua Pasir Taraje, serta Gua Bojong dengan didampingi oleh instruktur dari Forum Komunitas Pecinta Alam Tasikmalaya (FKFAT) dan Tasikmalaya Caving Community (TCC) yang merupakan inisiator dalam kegiatan tersebut.

Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki luas kawasan karst sekitar 25.274 hektare terdiri dari 39 kecamatan memiliki potensi besar dengan ratusan gua tersebar dari utara hingga selatan yang merupakan rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati, termasuk kelelawar.

Berdasarkan data dari Tasikmalaya Caving Community, terdapat sekitar 400 gua yang sudah dipetakan dan sebagian besar berada di wilayah selatan Tasikmalaya.

Laboratorium alam yang sangat luas tersebut mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan secara maksimal, salahsatunya sebagai pengendali keseimbangan ekosistem pemanfaatan sumber daya air.


Ketua FKPAT Miftahul Rizki yang akrab dipanggil Babol, menjelaskan dalam dunia pendidikan di negara maju siswa sekolah dasar telah diajarkan mengenai ilmu kesinambungan alam yang nantinya akan menjadi dasar kesadaran mereka menjaga kelestarian alam.

Babol menambahkan masyarakat yang tinggal di wilayah karst biasanya hanya memiliki pemahaman lokal tentang potensi karst sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan dan pelatihan tersebut dapat mengajak masyarakat sekitar untuk membangun kesadaran lingkungan, pengetahuan modern dalam memanfaatkan dan menjaga kelestarian karst.

Teks dan Foto : Adeng Bustomi

Editor : Wahyu Putro A

 

Pewarta: Adeng Bustomi | Editor:

Disiarkan: 16/12/2024 20:43