Mencari Tuhan dalam kesunyian

Mulyadi membaca isyarat huruf hijaiyah dan tanda baca usai pulang kerja saat menunggu waktu berbuka puasa.
Ustaz Sodiq (tengah) memberikan tausiyah kepada ke jamaah Tr di Masjid Jami' Al-Jihad.
Jamaah Tr menggunakan alat bantu dengar saat mendengarkan tausiyah di Masjid Jami' Al Jihad, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah jamaah Tr belajar dakwah menggunakan bahasa isyarat di Masjid Baiturrahman, Tambun, Kabupaten Bekasi.
Mulyadi membaca isyarat huruf hijaiyah dan tanda baca menggunakan gawai.
Jamaah Tr bertanya tentang isi tausiyah yang disampaikan Ustaz Sodiq (kiri).
Jamaah Tr membaca Al-Quran menggunakan bahasa isyarat.
Jamaah tr saat mengamati video tausiyah menggunakan bahasa isyarat di sosial media.
Jamaah Tr merekam video dengan gawai menggunakan bahasa isyarat untuk di upload ke media sosial.
Jamaah Tr mendiskusikan materi belajar dakwah menggunakan bahasa isyarat.
Jamaah Tr berbincang saat menunggu waktu berbuka puasa Masjid Baiturrahman, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dari kejauhan tak ada yang berbeda dengan pengajian-pengajian Islam pada umumnya. Dengan mengenakan pakaian baju koko dan peci, puluhan muslimin duduk berdekatan mengelilingi seorang khatib yang menyampaikan khotbah.

       Suasana berbeda akan terasa ketika kita mendekati sekumpulan muslimin itu. Tidak ada suara lantang dari khatib yang menyampaikan dakwahnya. Tidak ada pula suara para jamaah yang menimpali maupun bertanya kepada khatib.

      Rupanya, khotbah yang disampaikan melalui gerakan tangan seperti penari yaitu bahasa isyarat. Mereka adalah kaum muslimin yang merupakan penyandang tunarungu dan wicara. Setiap Jumat sore mereka yang tergabung dalam komunitas Jamaah Tunarungu atau lebih akrab disebut Jamaah tr mengadakan pengajian di masjid-masjid di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

       Sejak dimulai pada 2019, Jamaah tr secara konsisten menyuarakan dakwah Islami kepada kalangan jamaah tunarungu di Bekasi. Tak hanya mengundang ustaz dari penyandang Tunarungu, mereka juga mengundang ustaz dari kalangan normal. Pesan dari ustaz tamu tersebut akan diterjemahkan ke bahasa isyarat oleh salah satu pengurus komunitas tersebut, yaitu Ustaz Sodiq.

      Berharap dakwahnya tidak hanya dirasakan muslimin tunarungu wicara di Bekasi, Ustaz Sodiq pun juga mensyiarkan dakwahnya melalui media sosial. "Pada Ramadhan tahun ini kami juga mulai melakukan siaran langsung video di TikTok agar penyandang tunarungu wicara dari daerah lain juga bisa belajar bersama," kata Ustaz Sodiq.

      Selain tausiyah, saat ini para pengajar komunitas Jamaah tr juga membuat video tutorial program ibadah umrah untuk tunarungu mulai dari berangkat hingga berada di Makkah dan Madinah dengan menggunakan bahasa Isyarat.

      Seperti oase di tengah padang pasir, pengajian Jamaah tr menjelma menjadi tempat melepas dahaga bagi para muslimin penyandang tunarungu dan wicara di Bekasi dan sekitarnya. Beragam materi tentang Islam dari cara membaca Al Quran dengan bahasa isyarat hingga pelajaran fiqih Islam menjadi santapan rohani yang mereka nanti.

    "Setiap Jumat sore sepulang kerja saya selalu sempatkan datang karena pengajian Jamaah tr ini adalah kesempatan yang langka," kata salah satu penyandang tunarungu wicara, Mulyadi.

     Saat ini ada 150 penyandang tunarungu yang menjadikan pengajian Jamaah tr sebagai madrasah mereka. "Banyak dari Jamaah tr yang tidak bisa membaca dan menulis karena tidak memiliki biaya untuk mengikuti Pendidikan khusus. Saat ini banyak dari mereka yang sudah mahir membaca Al Quran dan berdakwah menggunakan bahasa isyarat" tutur Ustaz Sodiq.

    Dalam sunyi mereka berupaya meresapi dari gema Islami. Satu tujuan yang dicari, kedamaian hati yang hakiki dari Illahi

Foto dan teks : Fakhri Hermansyah

Editor : Wahyu Putro A

 

Pewarta: Fakhri Hermansyah | Editor:

Disiarkan: 26/03/2025 19:47