Langkah ceria anak Pontianak bersama Peci Haji

Dua petugas Disdukcapil Kota Pontianak memasang kain latar belakang untuk proses perekaman data pelajar dalam pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) pada layanan jemput bola di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Seorang warga bersama anaknya memeriksa ulang dokumen kependudukan saat mengurus Kartu Identitas Anak (KIA) melalui layanan jemput bola Disdukcapil Kota Pontianak di area Car Free Day (CFD) Pontianak, Kalimantan Barat.
Sejumlah pelajar memegang dokumen kependudukan saat menunggu giliran perekaman data oleh petugas Disdukcapil Kota Pontianak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Petugas Disdukcapil Kota Pontianak merekam data pelajar SD untuk pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dalam layanan jemput bola di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Tampilan layar dari halaman rekam data pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) saat layanan sistem jemput bola di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 di Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Sejumlah pelajar menunggu giliran perekaman data oleh petugas Disdukcapil Kota Pontianak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Sejumlah pelajar memperlihatkan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dicetak oleh Disdukcapil Kota Pontianak dalam layanan jemput bola di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.
Sejumlah pelajar berlatih menari bersama disaksikan oleh teman-temannya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Pontianak Utara, Kalimantan Barat.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meluncurkan inovasi pelayanan publik berbasis jemput bola yang dinamakan Peci Haji, singkatan dari Pelayanan Cetak Kartu Identitas Anak Sehari Jadi. Inovasi ini hadir untuk mempercepat proses penerbitan Kartu Identitas Anak (KIA) secara lebih mudah, cepat, dan inklusif, khususnya bagi anak-anak usia sekolah.

Kepala Disdukcapil Kota Pontianak Erma Suryani menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai solusi konkret untuk menjangkau kelompok rentan, terutama anak-anak yang berhak mendapatkan identitas hukum sejak usia dini. Ia menuturkan bahwa melalui Peci Haji, anak-anak bisa memperoleh KIA langsung di sekolah tanpa harus datang ke kantor Disdukcapil, sehingga sangat membantu para orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan akses.

Hingga kini sebanyak 118.557 anak atau sekitar 63,45 persen dari total anak di Pontianak telah memiliki KIA. Dengan adanya program ini, Disdukcapil menargetkan peningkatan angka kepemilikan KIA secara merata di seluruh wilayah kota. Inovasi Peci Haji dijalankan secara rutin setiap hari Selasa di sekolah-sekolah.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2022, Peci Haji terus berkembang melalui kolaborasi lintas sektor, terutama bersama pihak sekolah dan dunia usaha. Program ini menjadi bukti bahwa reformasi birokrasi bisa diwujudkan dengan pendekatan yang adaptif, humanis, dan langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.

Selain menyasar lingkungan sekolah, Disdukcapil Kota Pontianak juga membuka layanan perekaman data KIA di area Car Free Day Pontianak setiap minggu ke-2 dan ke-4 setiap bulannya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas jangkauan pelayanan ke ruang-ruang publik yang mudah diakses oleh masyarakat.

Erma menegaskan bahwa pihaknya ingin anak-anak di Pontianak merasa diperhatikan sejak dini dengan adanya identitas resmi yang merupakan hak mereka dan negara wajib memfasilitasi. 

Peci Haji menjadi wujud nyata dari komitmen tersebut. Dengan langkah sederhana tersebut Kota Pontianak bergerak menuju pelayanan publik yang lebih inklusif dan berpihak pada masa depan anak bangsa.

 

Foto dan teks : Jessica Wuysang

Editor : Puspa Perwitasari

Pewarta: Jessica Wuysang | Editor:

Disiarkan: 05/08/2025 17:42