Latgabma SGS 2025, komitmen jaga perdamaian dan stabilitas Indo-Pasisfik
Prajurit gabungan TNI dari satuan Yonif Para Raider 330 Kostrad, Denmatra 1 Korpasgat TNI AU, Brigif 17 Kostrad bersiap melakukan pendaratan saat terjun payung pada Latgabma Super Garuda Shield 2025.
Prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma berjalan keluar dari helikopter Bell 412 EP milik TNI AD saat mengikuti latihan operasi Mobile Udara (Mobud) Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma bersama tentara Amerika (US Army) berjalan dengan membawa senjata saat melaksanakan perang hutan.
Prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma bersama tentara Amerika (US Army) kontak senjata dengan musuh saat perang hutan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Prajurit TNI dari satuan Puslatpur Baturaja berjalan membawa amunisi Kaliber 81 mm menuju lokasi latihan saat puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Prajurit TNI dari Batalyon Roket 1 Marinir TNI AL memasukkan roket Vampire RM-70 Grade saat latihan penembakan roket.
Prajurit TNI dari Batalyon Roket 1 Marinir TNI AL menurunkan roket Vampire RM-70 Grade saat latihan penembakan roket dalam Live Fire Exercise (LFX).
Prajurit TNI dari satuan Puslatpur Baturaja membidik sasaran sebelum menembakkan senjata bantuan infanteri berupa mortir Mo-3 Kal 81 mm.
Prajurit TNI dari satuan Puslatpur Baturaja menembakkan mortir Mo-3 Kal 81 mm saat latihan penembakan mortir Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Kendaraan tempur peluncur roket artileri mobilitas tinggi (Himars) US Army menembakkan roket saat latihan penembakan roket dalam Live Fire Exercise (LFX) Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025.
Helikopter AH-64E Apache milik TNI AD melakukan penembakan saat puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Kendaraan medis milik tentara Amerika Serikat menuju lokasi latihan saat puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) di Martapura, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma bersama tentara Ameriksa Serikat (US Army), tentara Australian Defenese Force (ADF), tentara Japan Self-Defense Forces (JSDF), dan tentara Singapore Armed Forces (SAF) berjalan menuju lokasi latihan saat puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025.
Deru baling-baling helikopter Bell 412 EP memecah keheningan pagi di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan. Satu per satu, puluhan prajurit Batalyon Infanteri 330/Tri Dharma turun dan mendarat di titik sasaran yang diskenariokan sebagai wilayah musuh. Begitu menapak tanah, tanpa banyak jeda, mereka langsung menyusuri rimba, diiringi langkah pasukan multinasional serta dentuman tembakan dari heli tempur AH-64 Apache milik TNI AD dan tentara Amerika Serikat. Di sisi lain, perimeter pengamanan segera dibentuk oleh prajurit Amerika Serikat dan Australian Defence Force.
Dari darat, deru roket ikut mewarnai. Himars milik AS, Vampire RM-70 Marinir TNI AL, dan Astros II MK 6 Armed Kostrad menggelegar memekakkan telinga. Suara mortir 81 mm melengkapi harmoni senjata berat yang membuka jalan bagi gerak maju pasukan infanteri.
Aksi itu menjadi puncak Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2025, latihan militer terbesar dalam sejarah Indonesia yang digelar pada 25 Agustus–3 September 2025 di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Latihan ini melibatkan 6.501 personel dari 13 negara.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mengerahkan 4.105 prajurit dari matra TNI AD, AL, dan AU. Amerika Serikat mengikutsertakan 1.347 prajurit. Selebihnya berasal dari Jepang, Australia, Korea Selatan, Belanda, Singapura, Kanada, Prancis, Jerman, Brasil, Selandia Baru, dan Inggris.
Tak hanya menampilkan operasi tempur, SGS 2025 juga meliputi latihan multidimensi, antara lain operasi siber (cyberex), operasi lintas udara, serta operasi khusus dengan teknik military free fall.
Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, menegaskan, latihan ini bukan sekadar adu kekuatan alutsista.
“Latgabma Super Garuda Shield tahun 2025 adalah wadah kepercayaan, jembatan persahabatan, serta mercusuar komitmen kita bersama menjaga perdamaian dan stabilitas,” ujarnya.
Pandangan serupa datang dari Kuasa Usaha ad-interim Amerika Serikat untuk Indonesia, Peter Haymond. Menurutnya, SGS 2025 mencerminkan peran strategis Indonesia di kawasan.
“Latihan bersama ini merupakan bukti kepemimpinan Indonesia dan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik,” kata Haymond.