Gala tiga matra Nusantara
Riuh tepuk tangan dan sorak-sorai penonton di kawasan Monas saat menyaksikan warna-warni asap dari ekor pesawat yang melakukan atraksi seolah menjadi salam penghormatan bagi delapan dekade pengabdian TNI kepada Ibu Pertiwi.
Hari itu, Indonesia bersuka cita merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI dengan mengusung tema TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju yang menggambarkan tekad TNI untuk terus menjadi kekuatan profesional, solid, dan manunggal bersama rakyat demi kemajuan bangsa.
Sementara itu, dari sejumlah pusat latihan dan landasan udara, ribuan personel TNI yang terpisah jarak mengemban misi sama. Tampil baik dan maksimal, mempersembahkan kemampuan angkatan bersenjata milik Indonesia.
Atraksi demi atraksi dari tiga matra, darat, laut, dan udara, menggema penuh kebanggaan. Derap langkah pasukan saat defile, deru mesin alutsista, manuver pesawat tempur dan Jupiter Aerobatic Team, hingga aksi rapelling dari puncak Monas, semuanya berpadu menjadi pertunjukan yang bukan hanya memamerkan kekuatan, tetapi juga kedisiplinan dan kehormatan. Aksi heroik penyelamatan sandera dan demo pasukan berkuda menambah warna kebanggaan pada hari istimewa itu.
Antusiasme perayaan HUT ke-80 TNI tidak hanya dinikmati oleh prajurit. Sejak pagi, ribuan warga dari berbagai kalangan sudah memenuhi kawasan Monas untuk menyaksikan beragam atraksi dari pusat perayaan. Sementara itu sekitar 133.480 orang yang terdiri dari prajurit TNI dan masyarakat sipil ikut berpartisipasi dalam rangkaian perayaan tersebut.
Kini, di usia yang ke-80, TNI berdiri sebagai lembaga yang matang dan adaptif. Teknologi berkembang, tantangan berubah, tetapi semangat juang tetap sama.
Sejalan dengan hal itu, Presiden Prabowo Subianto meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk terus menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk menggembleng diri dan mengikuti perkembangan zaman.
"Selain kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, berarti TNI harus menyiapkan diri, terus membina diri, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan, mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi, TNI tidak boleh ketinggalan, TNI tidak boleh lengah," kata Presiden Prabowo selaku Inspektur Upacara dalam acara tersebut.
Delapan puluh tahun bukan waktu yang singkat. Dalam rentang itu, TNI telah melewati berbagai babak sejarah: dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan, menghadapi ancaman separatisme, hingga menjaga stabilitas di tengah dinamika global. Setiap generasi prajurit mewarisi satu nilai yang sama, pengabdian tanpa pamrih kepada bangsa dan negara.
Foto : Fauzan, Dhemas Reviyanto, Fakhri Hermansyah, Asprilla Dwi Adha
Teks : Fauzan
Editor : Wahyu Putro A
Pewarta: Pewarta Foto Antara | Editor:
Disiarkan: 11/11/2025 20:57