Menjaga kedaulatan di batas negeri
Di tengah rimbunnya vegetasi hutan tropis dan jalan tanah yang becek, sekelompok tentara terlihat sedang berpatroli. Mereka bergerak maju dengan penuh kewaspadaan, melintasi jalur yang sedikit berbatu dan berlumpur. Mengenakan seragam dwiwarna hijau-hitam yang khas dan helm tempur sambil memegang senapan serbu, dengan siaga mereka melangkah tegap di atas gundukan tanah yang basah.
Mereka adalah personel TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–Malaysia Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad yang sedang melaksanakan patroli di hutan perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad merupakan Batalyon Artileri Pertahanan Udara yang bermarkas di Tangerang, Banten. Keahliannya: spesialisasi pertahanan udara lintas rendah serta kemampuan tempur darat sebagai satuan lintas medan.
Dengan latar belakang tersebut, prajurit dibekali kesiapan tempur tinggi sehingga mampu menjalankan operasi pengamanan perbatasan secara profesional dan adaptif. Penugasan menjaga perbatasan ini membuat mereka menjadi bagian penting dalam memastikan stabilitas kawasan yang menjadi pintu aktivitas lintas batas.
Sebanyak 350 personel Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad ditugaskan menjaga sektor barat perbatasan Kalimantan Barat sepanjang 359,45 kilometer.
Mereka mengemban misi sejak Juni 2025 hingga Juni 2026 dengan cakupan pengamanan mulai dari Pos Temajuk di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, hingga Pos Guna Banir di Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, yang mencakup total 27 pos.
Beragam potensi ancaman menjadi fokus perhatian, termasuk penyelundupan narkotika jenis sabu dan ekstasi, barang ilegal, hingga tindak pidana perdagangan orang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Satgas Pamtas melaksanakan pembinaan teritorial secara berkelanjutan melalui kegiatan penyuluhan, pengawasan di titik-titik rawan, serta peningkatan koordinasi dengan aparat terkait dan masyarakat setempat.
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad Letkol Arh Andy Qomarudin menegaskan bahwa kehadiran prajurit TNI di wilayah perbatasan tidak hanya berfokus pada penjagaan, tetapi juga merangkul masyarakat dalam bingkai NKRI. Setiap hari, personel Satgas Pamtas melaksanakan patroli dan pengawasan di pos-pos strategis untuk memantau pergerakan keluar- masuk serta memastikan aktivitas warga berlangsung tertib dan aman.
“Kami selalu siaga karena keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi prioritas kami,” ujarnya.
Sejak bertugas di perbatasan Entikong, pada periode Juni hingga Desember 2025, Satgas Pamtas berhasil menggagalkan sejumlah kasus penyelundupan narkotika dengan total barang bukti 91,1264 kilogram sabu serta 42 butir ekstasi. Seluruh barang bukti tersebut telah diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Barat.
Capaian ini menunjukkan bahwa Satgas Pamtas tidak hanya menjaga garis batas, tetapi juga aktif menggagalkan penyelundupan narkotika lintas negara. Upaya tersebut didukung informasi dari masyarakat, kerja sama intelijen, serta koordinasi dengan Satgas Teritorial, Satgas Intel, SGI, Badan Intelijen Negara (BIN), Bea Cukai, dan kepolisian di wilayah Entikong. Sinergi ini mencerminkan kuatnya kolaborasi keamanan dan peran serta masyarakat dalam menjaga kawasan perbatasan.
Dalam sejumlah kegiatan, Satgas Pamtas bekerja sama dengan Tentera Darat Malaysia sebagai upaya memperkuat hubungan lintas batas. Kolaborasi ini meliputi olahraga bersama, patroli patok perbatasan gabungan, serta pertukaran informasi intelijen terkait penyelundupan maupun aktivitas ilegal lainnya sehingga memperkuat hubungan kedua angkatan sekaligus meningkatkan kepercayaan antarnegara.
Meski menghadapi medan yang berat dan dinamika aktivitas masyarakat yang padat, semangat serta profesionalisme prajurit Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad tetap terjaga. Kehadiran Satgas Pamtas menegaskan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan negara serta memastikan wilayah perbatasan tetap berada dalam pengawasan ketat.
Teks dan Foto: Jessica Wuysang
Editor: Akbar Nugroho Gumay
Pewarta: Jessica Wuysang | Editor:
Disiarkan: 09/12/2025 08:59